Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengaku sempat bicara dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terkait kemungkinan adanya operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada pejabat negara.
Hal ini disampaikan Hasto ketika mengetahui saat itu Jokowi menginginkan agar anaknya, Gibran Rakabuming Raka menjadi Wali Kota Solo dan menantunya Bobby Nasutin sebagai Wali Kota Medan. Gibran dan Bobby saat itu masih kader PDI Perjuangan.
"Karena saya tegaskan, katika Mas Girban dan Mas Bobby menjadi wali kota, maka akan dengan mudah terkena operasi tangkap tangan dari KPK dan juga aprat penegak hukum yang lain," ujar Hasto dikutip Suara.com dari video yang diunggah di akun Youtube bernama Hasto Kristiyanto dengan judul "Pelemahan KPK Oleh Jokowi", Sabtu (22/2/2025).
Sebelum berbicara hal tersebut, Hasto mengaku lebih dulu bertanya pada Jokowi sekaligus menguji keserusannya untuk mencalonkan Gibran dan Bobby sebagi wali kota dari PDIP. Saat itu Jokowi sampai bingung dengan pertanyaan Hasto tersebut.
"Lho kenapa Pak Sekjen?," ucap Hasto menirukan perkataan Jokowi.
Hasto kemudian menjelaskan jika Gibran dan Bobby menjadi wali kota maka otomatis akan menjadi pejabat negara dan menjadi sorotan publik.
"Dan ini akan sangat rawan terhadap berbagai bentuk gratifikasi suap dan berbagai tindakan korupsi lainnya'," katanya.
"Presiden Jokowi sempat termenung saat itu. Dan kemudian dari situlah saya merasakan bahwa pertanyaan saya ini sangat mengusik perhatian dari beliau," sambung Hasto.
Hasto juga menjelaskan maksud pertanyaanna tersebut kepada Jokowi untuk mengingatkan terkait adanya kerawanan politik.
Baca Juga: Gibran Disemprot Ahli Gizi Usai Boyong Brand Skincare Saat Tinjau MBG: Tak Sesuai!
"Maksud saya bertanya pada presiden Jokowi untuk mengingatkan, beliau sudah presiden, buat apa anak-anaknya harus menjadi wali kota, dan itu mengandung risiko politik, mengingat prsiden banyak berhadapan dengan banyak pihak," katanya.
Soal Revisi UU KPK
Dalam video ini Hasto juga mengungkap cerita di balik lancarnya Revisi Undang-Undang KPK yang pernah dilakukan beberapa tahun lalu.
Hasto mengatakan revisi UU tersebut sengaja dilakukan Presiden Jokowi kala itu untuk melemahkan KPK agar tak mengusik anaknya dan menantunya Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution yang akan maju menjadi Wali Kota di Pilkada 2020.
Adapun saat dikonfirmasi terkait video pernyataan Hasto tersebut, Juru Bicara PDIP Guntur Romli mengaku tak tahu adanya akun Youtube atas nama Hasto tersebut. Hal itu di luar pengetahuan PDIP.
Meski demikian, Guntur mengaku sempat mendengar materi yang disampaikan oleh Hasto dalam video tersebut.
Berita Terkait
-
Gibran Bagi Skincare, Ahli Gizi Beri 3 Tips Perawatan Kulit Abadi
-
Jawaban Tak Terduga Jokowi, Saat Ditanya Soal Orang Jahat oleh Anak Chef Arnold
-
Beredar Video Hasto 'Buka Kartu', Beberkan Jokowi Titip Revisi UU KPK untuk Amankan Gibran dan Bobby
-
Penahanan KPK ke Hasto PDIP Bukan Intervensi Politik? Begini Kata Pakar
-
Gibran Disemprot Ahli Gizi Usai Boyong Brand Skincare Saat Tinjau MBG: Tak Sesuai!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Densus 88: Ideologi Neo Nazi dan White Supremacy Menyasar Anak Lewat Game Online!
-
Menteri Berulah, Presiden Menanggung Beban? Syahganda Desak Prabowo Gunakan Strategi Sun Tzu
-
Periksa 15 Saksi, KPK Duga Eks Kajari HSU Potong Anggaran Internal dan Cairkan Tanpa SPPD
-
Antisipasi Kepadatan Tahun Baru, 35 KA Jarak Jauh Bisa Naik-Turun di Stasiun Lempuyangan
-
Libur Nataru 2026, Kunjungan Wisatawan ke Malioboro Tembus 1 Juta: Naik Tiga Kali Lipat
-
Cegah Kemacetan, Polisi Siagakan Personel di Titik Rawan Parkir Liar Saat CFN Pergantian Tahun
-
Kementerian PU Percepat Pemulihan Konektivitas, Krueng Tingkeum Dibuka 27 Desember 2025
-
Hindari Macet Malam Tahun Baru, 26 Kereta Api Berhenti di Stasiun Jatinegara
-
Mendagri Salurkan Bantuan untuk Warga Desa Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara
-
Tukar 5 Kapibara Jantan, Ragunan Resmi Boyong Sepasang Watusi Bertanduk Bernama Jihan dan Yogi