Suara.com - Analis Politik Hendri Satrio menilai bahwa kegaduhan yang ada soal tagar Adili Jokowi sulit untuk ditindaklanjuti.
Hendri mengatakan bahwa ‘Adili Jokowi’ rasanya sangat jauh dari pikiran Presiden Prabowo Subianto.
“Pernyataan ‘Hidup Jokowi’ ini kalau dikaitkan bisa langsung menjawab beberapa inisiasi sosial dari masyarakat dan tagar-tagar yang menggema di sosial media tentang Adili Jokowi,” ungkap Hendri, dikutip dari youtubenya, Jumat (28/2/25).
Menurut Hendri keresahan masyarakat soal Adili Jokowi ini akan sulit direspon oleh para penegak hukum. Pasalnya, Prabowo terlihat menjadi benteng terkuat untuk Jokowi.
“Jadi kalau dilihat jauh panggang dari api keinginan masyarakat ataupun, ini sangat mungkin lemah akan direspon oleh penegak hukum, karena sifat dan sikap Presiden Prabowo terhadap Pak Jokowi tidak ingin berpisah,” ucapnya.
Terlebih Prabowo juga kerap kali mengungkapkan ucapan terima kasih pada Jokowi karena telah menjadikannya seorang presiden.
Hal ini semakin meyakinkan Hendri bahwa kecil kemungkinannya Jokowi akan diadili di era pemerintahan Prabowo.
“Apalagi kemarin Pak Prabowo sudah mengatakan ‘terima kasih Jokowi’, ini sebetulnya udah lama saya sampaikan bahwa kecil kemungkinannya Adili Jokowi akan terjadi di era Pak Prabowo,” ungkapnya.
Menurut Hendri, hubungan yang terjadi antar presiden kini adalah saling melindungi dan menyelamatkan. Sehingga akan susah untuk bersikap netral dan adil.
Baca Juga: Abai Seruan Salemba Kedua, Prabowo Diperingatkan! Rocky Gerung: Gerakan Meluas, Profesor Siap Turun!
“Nampaknya antar presiden itu seperti ada quote and quote, saling menyelamatkan kehormatan presiden lainnya. Karena mungkin dia tidak ingin diperlakukan hal yang sama pada saat dia tidak menjadi presiden lagi,” tandasnya.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
-
Bikin Gempar Warga Cipayung, Polisi Buru Orang Tua Pembuang Bayi di Waduk Cilangkap
-
Soal Kemungkinan Periksa Ketua Umum PBNU Gus Yahya dalam Kasus Haji, Begini Jawaban KPK!
-
YLBHI Desak Tim Independen Komnas HAM Dkk Usut Dugaan Pelanggaran HAM Berat pada Kerusuhan Agustus
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya