Suara.com - Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval, Jumat (29/2), yang awalnya bertujuan mempererat kerja sama strategis, berubah menjadi perdebatan sengit. Trump menegur Zelensky dengan tajam, memperingatkan bahwa ia berjudi dengan Perang Dunia III dalam konflik Ukraina-Rusia.
Ketegangan meningkat ketika Wakil Presiden JD Vance menekankan pentingnya diplomasi dalam mencari jalan damai. Zelensky, yang skeptis terhadap negosiasi dengan Rusia, langsung mempertanyakan pendekatan tersebut.
"Diplomasi macam apa, JD, yang sedang Anda bicarakan?" ujarnya.
Suasana semakin panas saat Vance menuduh Zelensky memanfaatkan media AS untuk kepentingan politiknya.
"Tidak sopan bagi Anda untuk datang ke Ruang Oval untuk mencoba mengajukan gugatan hukum di depan media Amerika," katanya.
Kunjungan Zelensky awalnya diharapkan menghasilkan kesepakatan yang memberi AS saham dalam eksploitasi unsur tanah jarang Ukraina. Namun, diskusi gagal setelah Trump dikabarkan mengusir Zelensky sebelum kesepakatan bisa dicapai.
Dalam debat yang memanas, Vance menuduh Ukraina memaksa wajib militer ke garis depan akibat masalah tenaga kerja, sementara Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak dalam posisi untuk mendikte AS.
"Negara Anda dalam masalah besar. Saya tahu Anda tidak akan menang. Anda memiliki peluang besar untuk keluar," kata Trump.
Zelensky menegaskan bahwa Ukraina akan tetap bertahan.
Baca Juga: Panas! Ini Detail Perdebatan antara Donald Trump dan Zelenskyy di Ruang Oval
"Kami tetap tinggal di negara kami, tetap kuat. Sejak awal perang, kami sendirian, dan kami bersyukur," ujarnya.
Namun, Trump menyoroti besarnya bantuan AS kepada Ukraina.
"Kami telah memberi Anda $350 miliar dan peralatan militer. Tanpa kami, perang ini akan berakhir dalam dua minggu," katanya.
Seiring debat semakin panas, Trump akhirnya membatalkan konferensi pers yang telah dijadwalkan dan meminta media meninggalkan ruangan. Beberapa jam kemudian, ia menulis di Truth Social: "Saya telah memutuskan bahwa Presiden Zelensky tidak siap untuk perdamaian jika Amerika terlibat, karena dia merasa keterlibatan kami memberinya keuntungan besar dalam negosiasi. Saya tidak menginginkan keuntungan, saya menginginkan PERDAMAIAN."
Sementara itu, Zelensky mencoba meredakan ketegangan melalui unggahan di platform X.
"Terima kasih Amerika, terima kasih atas dukungan Anda, terima kasih atas kunjungan ini. Terima kasih @POTUS, Kongres, dan rakyat Amerika. Ukraina membutuhkan perdamaian yang adil dan abadi, dan kami bekerja untuk itu," tulisnya.
Sebelum bertolak ke Mar-a-Lago, Trump kembali menegaskan niatnya mengakhiri perang.
"Saya ingin gencatan senjata sekarang. [Zelensky] berkata, 'oh, saya tidak ingin gencatan senjata.' Nah, tiba-tiba ia menjadi orang penting karena ia didukung AS. Kita harus mengakhirinya atau membiarkannya berjuang, dan jika ia berjuang, hasilnya tidak akan baik. Karena tanpa kita, ia tidak akan menang," tegasnya.
Berita Terkait
-
Panas! Ini Detail Perdebatan antara Donald Trump dan Zelenskyy di Ruang Oval
-
Tak Cuma di Indonesia, Penjualan Mobil di Amerika Serikat Terguncang: Faktor Harga Jadi Sebab
-
Donald Trump - Zelensky Ribut di Depan Wartawan, Menlu AS Desak Ukraina Minta Maaf
-
AS Setujui Penjualan Senjata Senilai Rp 49 Triliun ke Israel di Tengah Perang Gaza
-
AS dan Rusia Bersatu, Siap Keruk Harta Karun Mineral Tanah Langka Ukraina?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
Terkini
-
Sebut Alasan Hukum Jadikan Nadiem Tersangka Terpenuhi, Mahfud: Dia Tak Mengerti Prosedur Birokrasi
-
Peran Strategis Beton dalam Konstruksi Infrastruktur Berkelanjutan
-
Bali Dikepung Banjir, Video Kepanikan Warga di Taman Pancing Denpasar Jadi Sorotan
-
Baru Sehari Jabat Menkeu, Purbaya Sadewa dan Anaknya Kompak Minta Maaf tapi Blunder
-
Dihantui Isu Plagiat dan LHKPN Rp51 Miliar, Calon Hakim Agung Triyono Kembali Uji Nasib di DPR
-
Mengapa Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Pilihan Prabowo untuk Menko Polkam Ad Interim?
-
Yudo Sadewa Viral, Berapa Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa?
-
Tanggul Beton Misterius 3 Km Mendadak Muncul di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa Ini?
-
Usai Rapat di DPR, Menkeu Purbaya Tancap Gas ke Istana, Mau Lapor Prabowo
-
Yusril Sebut Tersangka Pembakar Gedung DPRD Makassar Dijerat UU ITE: Mereka Tak Terindikasi Makar