Suara.com - Hujan deras diprediksi masih akan mengguyur Jabodetabek selama dua hari ke depan, dari 5 sampai 6 Maret. Saat ini, banjir sudah melanda sejumlah wilayah hingga mengakibatkan ratusan RT terendam dan ribuan orang mengungsi.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Karena itu, diperkirakan banjir Jakarta masih akan terus berlangsung beberapa hari ke depan karena air kiriman dari daerah hulu seperti bogor dan hujan lokal.
"Perkiraan BMKG itu masih 2 hari ke depan juga masih cukup deras ya curah hujannya. Jadi karena ini juga yang masif itu terjadi di wilayah Jawa Barat ya, artinya dari hulu sungai Ciliwung," ujar Yohan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Atas kondisi ini, Yohan mengaku Pemprov DKI akan mengikuti arahan pemerintah pusat terkait koordinasi dengan pemerintah di daerah penyangga untuk menanggulangi banjir, khususnya di Jabodetabek.
Di satu sisi, Yohan mengaku masih menunggu rekomendasi dari BMKG terkait peluang untuk kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC).
"Kami masih menunggu arahan selanjutnya ya, karena OMC itu kan butuh koordinasi lebih lanjut dan ini bermula dari rekomendasi dari BMKG," pungkas Yohan.
Sebagaimana diketahui, BPBD DKI Jakarta mencatat 105 RT kebanjiran akibat hujan yang melanda wilayah Bogor pada Minggu, 2 Maret dan hujan deras di Jakarta pada Senin, 3 Maret.
Baca Juga: Kapan Musim Kemarau 2025? Cek Prediksi BMKG dan Persiapannya!
Berita Terkait
- 
            
              Apa Itu Modifikasi Cuaca? Metode yang Dilakukan Pemerintah Atasi Bajir Jabodetabek
 - 
            
              Waspada! BMKG Ungkap Penyebab Hujan Lebat di Jabodetabek Tak Berhenti, Potensi hingga 11 Maret
 - 
            
              BMKG Imbau Masyarakat Waspada Hujan Lebat dan Potensi Cuaca Ekstrem di Kota-kota Ini
 - 
            
              Kapan Musim Kemarau 2025? Cek Prediksi BMKG dan Persiapannya!
 - 
            
              2.500 Pemudik Bisa Balik Gratis ke Jabodetabek dari 5 Provinsi, Ini Syaratnya
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah