Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, mengaku kaget mendengar kabar bahwa Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi menggagas pembentukan Partai Super Terbuka atau Tbk.
Pasalnya, selama ini Jokowi dan keluarga selalu digosipkan akan bergabung dengan Golkar.
"Loh? Ya ada begitu? Ya malah kita belum tahu. Tapi kan selama ini kan katanya berproses bagaimana dengan Golkar. Ya kan?," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025).
Meski begitu, Idrus mencoba untuk legawa dengan 'manuver politik' tersebut. Apalagi hal tersebut dijamin dalam undang-undang.
"Tapi kalau ada begitu ya namanya warga apalagi ya mantan presiden 10 tahun kan ya tergantung beliau kan? Dan memang kan konstitusi kita memberikan ya hak kepada setiap warga negara untuk membentuk itu apapun. Ya tetapi ya itu agak kaget juga," sambungnya.
Dengan kabar tersebut, Idrus menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi untuk menggunakan haknya sebagai warga negara.
"Karena tadinya ini kan ramai terus dengan Golkar, dengan apa dan lain-lain. Tapi kalau ada berita begitu tentu ya kita ya tentu ya tentu kembalikan kepada beliau," ujarnya.
Lebih lanjut, Idrus mengaku tak bisa memaksa Jokowi juga. Bahkan untuk berpartai juga pasti atas pertimbangan ideologi.
"Yang namanya berpartai itu kan harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan ideologi. Karena itu kan yang pokok," katanya.
Baca Juga: Jokowi Gagas Partai Super Tbk, Analis: Mustahil Ada Produknya yang Terbuka
Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bakal menerapkan atau mengubah menjadi PSI Perorangan.
Dengan menambah kata perorangan, maka PSI menjadi partai yang terbuka tidak dimiliki segelintir orang atau keluarga.
Banyak yang menganggap rencana tersebut mengikuti konsep yang disampaikan Jokowi tentang partai perorangan.
Lantaran itu, Jokowi merespons konsep perubahan PSI menjadi PSI Perorangan.
Menurutnya memang ada ide gagasan untuk membuat Partai Super Tbk
"Jadi itu memang ada ide gagasan untuk membuat partai super Tbk. Yang saya sampaikan juga kepada relawan-relawan, tanggapannya seperti apa terhadap gagasan ini," kata Jokowi saat ditemui dikediaman pribadinya, Rabu (5/3/2025) sore.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Lingkungan
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Anak Menkeu Purbaya Sindir Outfit Orang Miskin yang Ingin Terlihat Kaya
-
PPP Pecah? Kubu Mardiono dan Agus Suparmanto Saling Klaim Menang Aklamasi di Tengah Hujan Kursi