- Buruh KSPI dan Partai Buruh berunjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan menolak UMP DKI Jakarta 2026 sebesar Rp5,7 juta.
- Presiden KSPI, Said Iqbal, menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta menjadi Rp5,89 juta, bukan Rp5,72 juta.
- Gubernur Jakarta telah mengumumkan kenaikan UMP 2026 menjadi Rp5,72 juta, naik 6,17% dari sebelumnya.
Suara.com - Massa buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh turun ke jalan menolak kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2026 yang hanya diangka Rp5,7 juta.
Pantauan Suara.com di lokasi, demo kali ini berlangsung di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Kaum buruh menutup sebagian jalan. Kendaraan yang mengarah dari arah Balai Kota, dialihkan ke Jalan H Agus Salim mengarah ke Kebon Sirih.
Presiden KSPI, Said Iqbal, menolak penetapan upah yang ditetapkan sebesar Rp5,7 juta. Sementara Said Iqbal menuntut kenaikan upah senilai Rp5,89 juta.
“Tidak masuk akal jika biaya hidup di Jakarta lebih rendah dibanding Kabupaten Bekasi,” kata Said Iqbal.
Perwakilan buruh tampak menyampaikan orasi secara bergantian dengan tertib. Meski demikian, aksi ini dikawal pihak kepolisian.
Sebelumnya Gubernur Jakarta Pramono Anung telah mengumumkan kenaikan UMP 2026.
Berdasarkan hasil sidang Dewan Pengupahan, kenaikan upah menjadi Rp5,72 juta dari sebelumnya Rp5,39 juta. Kenaikan ini sebesar 6,17 persen, atau Rp333.115 ribu.
Seperti diketahui, berdasarkan data terbaru dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang dirilis pada Desember 2025, standar Kebutuhan Hidup Layak di DKI Jakarta adalah sebesar Rp5.898.511 per bulan.
Baca Juga: UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
Berita Terkait
-
Pramono Anung: Kenaikan UMP Jakarta Tertinggi, Meski Nominalnya Kalah dari UMK Bekasi
-
Live Report: Aksi Demonstrasi Buruh Akan Penolakan UMP Jakarta 2026
-
Demo Buruh Tolak UMP 2026, Pramono Anung: Kami Tetap Berikan Layanan Terbaik
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia
-
KPK Panggil Eks Sekdis Kabupaten Bekasi yang Sempat Diamankan Saat OTT
-
Pramono Anung: Kenaikan UMP Jakarta Tertinggi, Meski Nominalnya Kalah dari UMK Bekasi
-
Polri Kerahkan Tambahan 1.500 Personel, Perkuat Penanganan Bencana Sumatra
-
Cekcok Ponsel Berujung KDRT Brutal di Sawangan, Polisi Langsung Amankan Pelaku!
-
Buruh KSPI Demo Dekat Istana: Tuntut UMP DKI Jadi Rp5,8 Juta, Anggap Angka Pramono Tak Sesuai KHL
-
Menuju Fase Rehabilitasi: Pemerintah Pastikan Sekolah, RSUD, dan Pasar di Sumatra Mulai Pulih
-
Arus Balik Nataru 2026 Dibayangi Kepadatan Tol, Polda Metro Siapkan 5 Skema Rekayasa Lalu Lintas Ini
-
Soal Adanya Pengibaran Bendera GAM, PDIP Beri Pesan: Jangan Campuradukkan Politik dalam Bencana