Suara.com - Tiongkok akan mengerahkan segala upaya untuk mewujudkan "penyatuan kembali secara damai" dengan Taiwan, tetapi akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga integritas teritorial Tiongkok, kata kementerian luar negerinya pada hari Senin.
Tiongkok mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri meskipun ada keberatan dari pemerintah di Taipei. Presiden Taiwan Lai Ching-te mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Minggu lalu, di sela-sela pertemuan tahunan parlemen Tiongkok, Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan kepada wartawan bahwa Taiwan tidak akan pernah menjadi "negara", dan mendukung "kemerdekaan Taiwan" berarti mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok.
"Tiongkok bersedia melakukan yang terbaik untuk memperjuangkan prospek penyatuan kembali secara damai dengan ketulusan yang sebesar-besarnya," kata Mao Ning, juru bicara kementerian luar negeri, ketika ditanya tentang pernyataan Wang tentang Taiwan.
"Pada saat yang sama, Tiongkok akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial serta dengan tegas menentang kemerdekaan Taiwan dan campur tangan eksternal," kata Mao.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah meningkatkan tekanan militernya terhadap pulau itu, termasuk mengadakan beberapa putaran latihan perang, agar tetap ada prospek penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.
Amerika Serikat adalah pemasok utama senjata Taiwan bahkan tanpa adanya hubungan diplomatik formal, tetapi tidak ada perjanjian pertahanan, tidak seperti dalam kasus Jepang dan Korea Selatan.
Amerika Serikat harus menghentikan penjualan senjatanya ke Taiwan dan menghentikan semua kontak militer dengan pulau itu, kata Mao kepada wartawan.
"Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan inti Tiongkok dan garis merah pertama yang tidak dapat diatasi dalam hubungan Tiongkok-AS," ia memperingatkan.
Baca Juga: Korea Utara Kecam Latihan Militer Gabungan Korea Selatan-AS, Sebut Sebagai Tindakan Provokatif
Berita Terkait
-
Terungkap Isi Pertemuan Rahasia Utusan Trump dengan Hamas Soal Pembebasan Sandera
-
"Deportasi Mandiri": Aplikasi Baru Trump Paksa Imigran Ilegal Pilih Pulang Atau Diburu!
-
Ukraina Usulkan Gencatan Senjata Udara dan Laut dalam Pembicaraan dengan AS di Arab Saudi
-
Korea Utara Kecam Latihan Militer Gabungan Korea Selatan-AS, Sebut Sebagai Tindakan Provokatif
-
"Jerat Makin Ketat": Tiongkok Beri Peringatan Keras ke Taiwan soal Kemerdekaan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
Cari Potongan Rahang Alvaro, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Sungai di Bogor
-
Demi Target Ekonomi Indonesia Menolak Phase-Out Energi Fosil: Apa Dampaknya?
-
Pemerintah Kebut Aturan Turunan KUHAP Baru, Wamenkum Janji Rampung Sebelum Akhir Desember
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan
-
Tahu Kabar Dapat Rehabilitasi Prabowo Saat Buka Puasa, Eks Dirut ASDP Senang: Alhamdulillah