Suara.com - Pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 137 warga Palestina sejak perjanjian gencatan senjata dengan Hamas diberlakukan di Jalur Gaza, kata Salama Maarouf, kepala kantor media pemerintah yang dikelola kelompok perlawanan Palestina itu, pada Selasa (11/3).
Dalam pernyataannya, Maarouf mengatakan bahwa "dalam 10 hari terakhir, pasukan Israel telah mengintensifkan pelanggaran gencatan senjata mereka, termasuk pembunuhan lima orang di sebelah selatan Gaza City hari ini."
Di antara korban jiwa adalah dua bersaudara yang menjadi sasaran serangan drone Israel, sehingga jumlah warga Palestina yang kehilangan nyawa sejak perjanjian damai itu berlaku pada 19 Januari bertambah menjadi 137 orang, termasuk sekitar 52 orang di Kota Rafah, menurut pejabat itu.
Maarouf menuduh Israel mengeskalasi tekanan terhadap penduduk Palestina melalui kombinasi antara aksi militer dan blokade ekonomi.
"Israel memperketat pengepungan dan menutup akses untuk mendapatkan kebutuhan pokok bagi warga sembari terus membunuh warga sipil dengan kejam," katanya.
"Para korban termasuk wanita dan anak-anak yang tidak menimbulkan ancaman bagi pasukan Israel. Sebagian besar terbunuh saat (pasukan Israel) memeriksa rumah mereka di dekat posisi pendudukan," katanya, menambahkan.
Maarouf menyerukan agar para mediator internasional melakukan intervensi dan meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakannya.
Gencatan senjata di Jalur Gaza, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, dimulai pada 19 Januari setelah perang dahsyat berlangsung selama 15 bulan di wilayah kantong Palestina yang diblokade Israel itu.
Berita Terkait
-
Deal Rahasia AS-Ukraina Terungkap: Gencatan Senjata, Bantuan Intelijen, dan Kekayaan Mineral!
-
Harga Pangan Melonjak, Obat Menipis: Gaza Terancam Bencana Kemanusiaan Akibat Blokade Israel!
-
Zelensky Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Tapi Minta AS Bujuk Rusia!
-
PM Palestina Desak Dunia: Hentikan Kekejaman Israel di Gaza! Bantuan Terblokir, Serangan Meningkat
-
Penyiksaan Mengerikan Direktur RS Gaza di Penjara Israel: Kesaksian Pengacara Mengungkap Fakta Brutal
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory