Suara.com - Kritikus politik Faizal Assegaf menyerukan agar gerakan mahasiswa dan elemen masyarakat yang mengkritisi kondisi politik dan ekonomi Indonesia tetap fokus pada tuntutan "Adili Jokowi".
Menurut Faizal, hal tersebut merupakan langkah penting untuk menegakkan hukum secara adil dan mengungkap dugaan penyimpangan yang terjadi selama pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Faizal menyoroti munculnya gerakan "Indonesia Gelap" yang menurutnya mencerminkan rasa cemas sekaligus semangat untuk menuntut pertanggungjawaban hukum kepada Jokowi.
"Akumulasi suara kritis di media sosial sudah tumbuh di jalan-jalan. Gerakan kemarin, Indonesia Gelap Jilid 1, itu semua orang antara cemas sekaligus gembira," ujar Faizal dikutip dari Abraham Samad Speak Up, Selasa (11/3/2025).
Ia menambahkan, bahwa gerakan tersebut berpotensi berlanjut dengan agenda yang lebih besar.
"Saya prediksi, gerakan aksi Indonesia Gelap Jilid 2 akan tetap meminta untuk Jokowi diadili," tegas Faizal.
Ia menilai bahwa jika ada elemen yang berusaha mengalihkan fokus dari isu tersebut, maka patut dicurigai ada kepentingan tertentu di baliknya.
Faizal juga menuding bahwa kerusakan ekonomi, politik, dan birokrasi di Indonesia merupakan dampak dari kebijakan pemerintahan Jokowi yang ia sebut sebagai "virus ganas".
"Masalah di BUMN, korupsi yang makin menjadi-jadi, hingga lemahnya penegakan hukum di kepolisian, semuanya merupakan warisan dari pemerintahan Jokowi," katanya.
Baca Juga: Mahasiswa Demo 'Indonesia Gelap' Tolak Dwifungsi TNI, Purnawirawan Tuding Ada Pesanan
Dalam pandangannya, solusi utama adalah melakukan aksi massa yang berfokus pada penuntutan hukum terhadap Jokowi dan keluarganya.
"Kalau ada ratusan ribu mahasiswa, anak-anak muda ini berkumpul berhari-hari di KPK bikin dapur umum, bikin orasi tengah malam di sana, saya yakin Jokowi masuk penjara," katanya.
Faizal juga mengusulkan agar masyarakat tidak fokus pada menggulingkan pemerintahan Prabowo yang baru saja berjalan. Menurutnya, lebih relevan jika aksi besar ditujukan kepada KPK dengan tuntutan utama "Adili Jokowi".
"Saya itu berdoa dan merindukan efisiensi gerakan rakyat itu enggak usah ke mana-mana. Ke DPR enggak usah, ke Istana enggak usah. Kalau ratusan ribu mahasiswa duduki KPK dengan spanduk besar bertuliskan 'Adili Jokowi, Gibran, dan dinasti politiknya', saya yakin revolusi penegakan hukum akan dimulai dari sana," tutup Faizal. (Kayla Nathaniel Bilbina)
Berita Terkait
-
Brain Drain Mengintai: Benarkah #KaburAjaDulu Jadi Alarm Bagi Pemerintah?
-
Mahasiswa Demo 'Indonesia Gelap' Tolak Dwifungsi TNI, Purnawirawan Tuding Ada Pesanan
-
Cek Fakta: Demo 'Adili Jokowi' di Makassar
-
Abai Seruan Salemba Kedua, Prabowo Diperingatkan! Rocky Gerung: Gerakan Meluas, Profesor Siap Turun!
-
Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Potret Kemarahan dan Kegelisahan Masyarakat Indonesia
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Bukan Sekadar Sitaan Biasa: Alasan KPK 'Selamatkan' Mercy Warisan BJ Habibie
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri