Suara.com - Mesir pada Senin (17/3) mengajukan proposal kepada Dewan Keamanan PBB guna mempertimbangkan pembentukan kehadiran internasional di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Usulan itu disampaikan dalam pertemuan di Kairo antara Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty dengan para duta besar asing serta perwakilan internasional guna membahas pemulihan sektor kesehatan di Gaza.
"Ada proposal agar Dewan Keamanan PBB mengkaji pembentukan kehadiran internasional di Gaza dan Tepi Barat," kata Abdelatty dalam pernyataan yang dikutip oleh Kementerian Luar Negeri Mesir.
"Hal itu akan dilakukan melalui pengesahan resolusi Dewan Keamanan untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian atau pasukan perlindungan internasional dengan mandat dan kewenangan yang jelas, dalam kerangka waktu yang memastikan pembentukan negara Palestina yang merdeka," tambahnya.
Namun, Abdelatty tidak merinci sejauh mana perkembangan proposal tersebut saat ini.
Sebelumnya, dalam KTT Darurat Arab mengenai Gaza yang diadakan di Mesir pada 4 Maret, negara-negara Arab menyerukan pengerahan pasukan penjaga perdamaian di Gaza dan Tepi Barat sebagai bagian dari upaya politik untuk mendirikan negara Palestina.
Menurut Kementerian Luar Negeri Mesir, rencana negara-negara Arab untuk membangun kembali Gaza tanpa menggusur penduduk Palestina telah mendapat dukungan luas dari kawasan dan komunitas internasional.
Abdelatty juga memaparkan beberapa syarat utama agar rencana tersebut berhasil, termasuk menstabilkan gencatan senjata di Gaza, mengelola upaya pemulihan awal dan rekonstruksi dengan memastikan kepemilikan oleh Palestina, serta memperlakukan Gaza sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina.
Ia juga menekankan pentingnya mengembalikan Otoritas Palestina ke Gaza agar dapat menjalankan tanggung jawab pemerintahan.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 9 Orang di Gaza, Termasuk Tiga Wartawan
Selain itu, Abdelatty mengungkapkan bahwa Mesir dan Yordania telah mulai melatih petugas kepolisian Palestina sebagai persiapan untuk penempatan mereka di Gaza.
Sejak serangan brutal Israel ke Gaza dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 48.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas, sementara lebih dari 112.000 lainnya mengalami luka-luka.
Serangan yang menghancurkan Gaza itu sempat dihentikan melalui perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlaku sejak 19 Januari.
Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya di Jalur Gaza.
Selain itu, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, pada Senin (17/3) menyerukan komunitas internasional untuk secara tegas menghadapi kebijakan kelaparan yang diterapkan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Berita Terkait
-
Gaza Tanpa MRI: Dokter Bedah Saraf Australia Hadapi Dilema Mengerikan di Tengah Konflik
-
Konflik Yaman Membara: AS Serang Houthi, Iran Bantah Terlibat, Gencatan Senjata Gaza Terancam!
-
Selamat dari Maut: Kisah Keluarga Gaza yang Anaknya Baru Lahir Seminggu, Ayahnya Dijadikan Tameng Manusia
-
Gencatan Senjata Dilanggar, Israel Bunuh Lebih dari 150 Warga Palestina Sejak Januari 2025
-
Serangan Udara Israel Tewaskan 9 Orang di Gaza, Termasuk Tiga Wartawan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia