"Dunia tengah menyaksikan babak lain dari hukuman kolektif, hukuman kolektif yang menimpa rakyat Gaza," kata duta besar Aljazair Amar Bendjama.
"Sekali lagi, darah Palestina digunakan sebagai alat untuk kalkulasi politik para politisi Israel," katanya.
Penjabat duta besar AS Dorothy Shea menepis tuduhan bahwa tentara Israel melakukan "serangan tanpa pandang bulu," dan sebaliknya menegaskan bahwa mereka "menyerang posisi Hamas."
"Kesalahan atas dimulainya kembali permusuhan sepenuhnya berada di tangan Hamas," katanya, setelah kelompok itu "dengan tegas menolak setiap usulan dan tenggat waktu yang telah diberikan kepada mereka selama beberapa minggu terakhir."
"Presiden AS Donald Trump telah menegaskan bahwa Hamas harus segera membebaskan para sandera atau membayar harga yang mahal, dan kami mendukung Israel dalam langkah selanjutnya," katanya.
Serangan udara Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 200 orang, kata otoritas kesehatan Palestina, saat serangan menghantam puluhan target pada Selasa pagi, mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu terkait perpanjangan gencatan senjata yang menghentikan pertempuran pada Januari.
Serangan dilaporkan terjadi di beberapa lokasi, termasuk Gaza utara, Kota Gaza, dan Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah di Jalur Gaza tengah dan selatan. Pejabat kementerian kesehatan Palestina mengatakan banyak korban tewas adalah anak-anak.
Militer Israel, yang mengatakan telah menghantam puluhan target, mengatakan serangan akan terus berlanjut selama diperlukan dan akan melampaui serangan udara, sehingga meningkatkan prospek bahwa pasukan darat Israel dapat melanjutkan pertempuran.
Baca Juga: "Hanya Permulaan": Netanyahu Ancam Hamas dengan Penghancuran Total Jika Sandera Tidak Dibebaskan
Berita Terkait
-
PBB: Ekspansi Permukiman Israel di Tepi Barat Meningkat Pesat, Langgar Hukum Internasional
-
Israel Umumkan Perang Baru? Ratusan Nyawa Melayang di Gaza Pasca Serangan Udara
-
Guterres Geram: PBB Minta Gencatan Senjata dan Akses Bantuan Kemanusiaan di Gaza
-
KSAD Baru Israel Setujui Rencana Perang Gaza: Serangan dan Pengusiran Penduduk Diprediksi Meningkat
-
"Hanya Permulaan": Netanyahu Ancam Hamas dengan Penghancuran Total Jika Sandera Tidak Dibebaskan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!