Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan ribuan produk takjil Ramadan berupa pangan olahan ilegal atau tanpa izin edar (TIE). Temuan itu berdasarkan pengawasan pangan selama Ramadan dan jelang Idulfitri 1446 Hijriah/2025.
BPOM melakukan pemeriksaan terhadap 1.190 sarana peredaran pangan olahan di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 376 sarana tidak memenuhi ketentuan (TMK), dengan total temuan pangan TMK mencapai 35.534 pieces.
Produk TMK ini terdiri dari pangan olahan tanpa izin edar (55,7%), produk kedaluwarsa (40,2%), dan pangan rusak (4,1%).
Produk pangan olahan ilegal paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta, Batam, Tarakan, Balikpapan, dan Pontianak. Di Jakarta, mayoritas pangan olahan tanpa izin edar berasal dari China, seperti biskuit dan buah kering atau manisan buah. Sementara dari Arab Saudi, ditemukan bumbu, kembang gula atau permen, serta bahan tambahan pangan (BTP).
Selain itu ada pula produk ilegal yang ditemukan berasal dari daerah perbatasan seperti Batam, Tarakan, Balikpapan, dan Pontianak yang sebagian besar berasal dari Malaysia. Produk tersebut meliputi minuman serbuk, minuman berperisa, dan kembang gula atau permen.
"Hal ini menunjukkan masih adanya jalur peredaran ilegal di wilayah perbatasan, sehingga diperlukan pengawasan lintas sektor yang lebih ketat," kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).
Selain produk ilegal, BPOM juga menemukan ribuan produk kedaluwarsa dan rusak. Temuan itu banyak berada di Manokwari (16,13% dari total temuan), Kabupaten Bungo di Jambi (14,25%), Kupang (12,83%), Bandung (6,64%), dan Palangkaraya (5,99%). Produk yang ditemukan kedaluwarsa berupa mi instan, minuman serbuk berperisa, bumbu penyedap, bahan tambahan pangan (BTP), serta susu UHT.
Adapun produk rusak, seperti krimer kental manis, yogurt, olahan perikanan dalam kaleng, serta susu UHT dan susu kental manis, banyak ditemukan di Mataram, Kabupaten Bungo (Jambi), Mamuju, Surabaya, dan Merauke.
Menurut Taruna Ikrar, tingginya temuan produk kedaluwarsa dan rusak di Indonesia timur disebabkan oleh panjangnya rantai distribusi serta sistem penyimpanan yang kurang memadai.
Baca Juga: Sidak Jajanan Takjil di Benhil, Kepala BPOM Pastikan Produk Pangan yang Dijual Aman Dikonsumsi
"Kepatuhan pelaku usaha terhadap regulasi dan pemenuhan cara peredaran pangan olahan yang baik harus lebih ditingkatkan ke depannya," tegasnya.
BPOM telah menindaklanjuti hasil pengawasan ini dengan melakukan pengamanan, instruksi retur produk ke supplier, serta pemusnahan terhadap produk yang tidak memenuhi ketentuan.
98,06 Persen Sampel Takjil Penuhi Syarat
Sementara, BPOM mengatakan, dari 4.958 sampel takjil yang diuji selama intensifikasi pengawasan sejak 24 Februari 2025, sebanyak 4.862 sampel atau 98,06 persen memenuhi syarat (MS) dan 96 sampel 1,94 persen tidak memenuhi syarat (TMS).
"Sampel TMS diketahui mengandung bahan dilarang formalin (49 sampel), boraks (24 sampel), dan rhodamin B (23 sampel)," kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/3).
Adapun hasil uji sampel pangan yang positif formalin yaitu pada mie kuning basah, teri nasi, rujak mi, cincau hitam, dan tahu sutera. Kemudian, katanya, sampel positif boraks yaitu kerupuk tempe, mi kuning, kerupuk nasi, kerupuk rambak dan telur lilit.
Berita Terkait
-
Itikaf di Era Digital: Antara Ibadah dan Godaan Duniawi saat Ramadan
-
Ketika Ramadan Menjadi Konten: Antara Dakwah dan Engagement
-
Bersihkan Masjid di Jakarta Barat, 40 Relawan Pertamina Hadir Sebagai Sobat Aksi Ramadan 2025
-
Pertamina Cek Kesiapan Satgas Ramadan dan Idulfitri di Tol Jakarta - Cikampek hingga Kilang Balongan
-
BUMN Transportasi Ini Gelar Program Ramadan Bahas Bisnis Hingga Aksi Lingkungan
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!
-
Pulang dari Rusia: Prabowo Minta Maaf di Aceh Tamiang, Pesan Jangan Tebang Pohon Sembarangan!
-
Komitmen Tata Kelola Kian Kuat, BNI Borong Dua Penghargaan ARA 2024
-
Ibu Hamil Turut Jadi Korban Kebakaran di Terra Drone, Menteri PPPA Soroti Perusahaan Tak Taat Aturan
-
Kronologi 2 Mata Elang Tewas Diamuk Massa di Kalibata, Kios dan Kendaraan Dibakar
-
Dua Mata Elang Tewas Dikeroyok di Kalibata, Kericuhan Berlanjut ke Pembakaran Kios dan Kendaraan
-
Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites, Aset Tersangka TPPU Kasus Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
-
Awas! Gunung Dukono Menyembur Asap Tebal 900 Meter Pagi Ini, Benarkah Statusnya Aman?
-
Siswa Sekolah Rakyat: Dari Sulit Membaca Kini Berani Rencanakan Masa Depan
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring