"Jadi kalau bagi pemerintah itu sudah bukti nyata, jadi bukan teori lagi gitu lho. Jadi tuduhan-tuduhan semacam itu nggak masuk akal, tiduhan mengekang kebebasan pers itu nggak masuk akal. Buktinya semua orang boleh ngomong kok," kata Hasan.
Bukan hanya soal kebebasan pers, Hasan turut menyinggung kebebasan berpendapat di media sosial. Ia mengatakan pemerintah hanya sekadar melurusukan.
"Di media sosial entah apa-apa yang diomongin orang, iya kan? Dan nggak ada yang apa-apain kan gitu. Kami dari pemerintah hanya mencoba untuk meluruskan aja, yang nggak benar kita luruskan. Itu kan padahal itu pekerjaan yang luar biasa berat tuh," kata Hasan.
"Orang bisa marah-marah aja tiap hari terus kemudian kita meluruskan. Tapi ya itu pekerjaan pemerintah. Meluruskan kesalahpahaman kalau seandainya ada kesalahpahaman dipublikan gitu," ujarnya.
Sementara itu, apakah ada pembahasan atau imbauam dari Presiden Prabowo Subianto atas aksi teror kepala babi ke kantor Tempo, Hasan mengaku tidak ada.
"Tidak ada pembahasan soal ini, karena memang nggak ada masalah kan? Tidak masalah dari sisi kebebasan pers, nggak ada masalah. Jadi tidak ada pembahasan soal ini," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kapolri Perintahkan Kabareskrim Tangkap Pelaku Teror Kepala Babi dan Tikus ke Kantor Redaksi Tempo
-
5 Rencana Sekolah Rakyat Prabowo: Punya Misi Putus Rantai Kemiskinan
-
Iwakum Kecam Rentetan Teror ke Redaksi Tempo: Indonesia Darurat Kebebasan Pers!
-
Sebut Jubir Prabowo Konyol, TB Hasanuddin Kecam Guyonan Hasan Nasbi: Siapa Mau Makan Daging Busuk?
-
Rahasia Prabowo Genjot Lapangan Kerja: Industri Padat Karya Jadi Andalan Utama
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap