Suara.com - Kejadian dua teror ke kantor Tempo dinilai tidak hanya menimbulkan persoalan hukum, tetapi juga berpotensi meninggalkan dampak psikologis.
Teror dengan mengirimkan kepala babi dan bangkai tikus itu telah termasuk tindakan intimidasi yang bisa saja memicu trauma pada orang lain yang menyaksikan atau mengikuti peristiwa tersebut.
Psikolog forensik Reza Indragiri menilai intimidasi yang diterima Tempo itu tidak hanya berdampak pada target langsung, tetapi juga dapat memicu trauma pada orang lain yang mengikuti peristiwa tersebut.
"Reaksi terhadap intimidasi akan beragam. Bukan hanya pihak penerima kepala babi. Sebatas mengikuti berita tentang itu pun bisa memantik guncangan batin," kata Reza kepada Suara.com, dihubungi Senin (24/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa bentuk trauma ekstrem dari peristiwa seperti itu disebut dengan vicarious trauma. Yaitu trauma akibat menyaksikan pihak lain melalui pengalaman yang mengguncang.
Korban teror memang bisa saja tidak langsung menunjukan rasa trauma, sehingga tandanya tak selalu langsung terlihat.
"Trauma bisa langsung memperlihatkan gejalanya. Bisa pula tertunda atau delayed onset. Tanda-tanda trauma mungkin baru muncul beberapa waktu ke depan," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, Tempo lebih dulu mendapatkan kiriman kepala babi yang berbau busuk dengan kedua telinga yang sudah dipotong. Kiriman itu ditujukan kepada “Cica”, panggilan akrab Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik Tempo sekaligus host siniar Bocor Alus Politik.
Kiriman itu tiba di kantor Tempo pada 19 Maret pukul 16.15 WIB dan baru diterima Cica keesokan harinya sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Soal Teror Kepala Babi dan Tikus di Kantor Tempo, Istana Jamin Tak Ada Sensor atau Bredel
Berdasar rekaman CCTV diketahui paket itu dikirim seorang kurir pria pada 19 Maret 2025. Terlihat pria tersebut menggunakan sepeda motor Honda Beat putih, berjaket hitam dan helm Gojek.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Sabtu, 22 Maret, Tempo kembali mendapat kiriman berupa bangkai tikus dengan kepala yang sudah putus.
Pada 21 Maret 2025, Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mendatangi Markas Besar Polri untuk melaporkan paket kepala babi. Paket tersebut sudah diserahkan kepada polisi sebagai barang bukti.
Mabes Polri sudah membentuk tim mengusut peneror dan motifnya. Sekitar 20 polisi mendatangi kantor Tempo dan mendokumentasikan bangkai tikus yang dikirim pada Sabtu dini hari.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menanggapi kasus teror kepala babi dan bangkai tikus terpenggal ke Kantor Redaksi Tempo.
Kapolri mengaku telah memerintahkan Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Berita Terkait
-
Bedah Rekaman CCTV di Kantor Tempo, Bareskrim: Pencarian Satu Terduga Pelaku Belum Teridentifikasi
-
Bareskrim Nyatakan Selidiki Teror Kepala Babi di Kantor Tempo, LBH Pers: Kita Belum Yakin
-
Bareskrim Selidiki Teror Kepala Babi di Kantor Tempo, Cek CCTV
-
Polisi Didesak Tangkap Pelaku Teror Tempo, YLBHI: Semoga Tak Berkaitan Pemberitaan RUU TNI
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum