Suara.com - Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi disebut ingin menaruh jarak dari dari Presiden RI Prabowo Subianto karena tak mau dikesankan cawe-cawe. Hal itu menyusul Jokowi hanya duduk di bangku penonton biasa saat menonton langsung Timnas Indonesia vs Bahrain di Stadion GBK, Selasa (25/3/2025).
Penilaian tersebut disampaikan analis politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Kristian Widya Wicaksono. Awalnya ia menyampaikan, jika hal politis dari aksi Jokowi menonton Timnas tersebut bisa dilihat secara sederhana dan kompleks.
"Dalam konteks politik hal ini bisa diinterpretasikan dari yang paling sederhana sampai paling kompleks. Yang paling sederhana adalah karena memang Jokowi sudah memesan tiket di bangku penonton sehingga dia duduk di bangku penonton saat timnas berlaga," kata Kristian.
Sementara dalam hal yang kompleks, Jokowi disebut merasa sudah tak menjabat sebagai presiden sehingga tak perlu duduk di kursi VVIP dengan Presiden Prabowo Subianto.
"Jokowi merasa bahwa dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden sehingga tidak merasa memiliki hak untuk duduk bersama Prabowo di bangku VVIP," ujarnya.
Analisa lain, kata dia, Jokowi sepertinya untuk menjaga jarak dengan Prabowo agar tak dianggap lakukan cawe-cawe.
"Analisa lainnya juga bisa dibaca sebagai upaya Jokowi membangun kesan bahwa dia tidak mau "cawe-cawe" dalam pemerintahan Prabowo sehingga mengambil tempat duduk terpisah adalah pilihan untuk menunjukkan bahwa dia ingin menikmati tontonan laga timnas dalam suasana yang lebih relax dan terlepas dari hiruk-pikuk politik," terangnya.
Untuk diketahui, Jokowi turut menyaksikan langsung pertandingan Timnas Indonesia dalam lanjutan Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di GBK.
Hal itu juga diunggah dalam akun instagramnya @Jokowi. Ia nampak berbaur dengan masyarakat dalam momen tersebut.
Baca Juga: Usai Nonton Timnas Indonesia Vs Bahrain Tak Duduk di Kursi VVP, Jokowi Disebut Memang Haus Pujian
Jokowi Nonton Timnas di Bangku Penonton
Sebelumnya, Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi turut menyaksikan langsung pertandingan Timnas Indonesia vs Bahrain di Stadion Utama GBK, Selasa (25/3/2025) malam. Menariknya, Jokowi malah menonton dari bangku penonton biasa, bukan dari VVIP bersama Presiden RI Prabowo Subianto.
Menanggapi hal itu, analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai meski Jokowi sudah tak menjabat tapi masih memelihara aktivitas populis. Jokowi disebutnya hanya melakukan gimik.
"Dilematis menilai Jokowi, satu sisi ia sudah bukan pejabat publik, tetapi masih memelihara aktifitas populis, dan tentu itu bukan sekedar kegiatan personal, karena masih melekat padanya fasilitas negara sebagai mantan Presden, sehingga kegiatan menonton di kursi masyarakat biasa, sementara ia dikenal dekat dengan Prabowo bahkan para menteri masih hilir mudik menemuinya, jelas ini hanya gimik Jokowi," kata Dedi kepada Suara.com, Rabu (26/3/2025).
Ia mengatakan, Jokowi terkesan masih memerlukan pujian hingga dukungan. Terutama untuk terus mendompleng sang anak yakni Gibran Rakabuming Raka.
"Jokowi mengesankan masih memerlukan pujian dan dukungan publik, utamanya untuk Gibran, dan bisa saja Jokowi masih berambisi secara politik ke depan," katanya.
Berita Terkait
-
Usai Nonton Timnas Indonesia Vs Bahrain Tak Duduk di Kursi VVP, Jokowi Disebut Memang Haus Pujian
-
Nonton Timnas Indonesia Vs Bahrain di Kursi Penonton, Jokowi Tebar Gimik?
-
PSI Siap-siap Gelar Kongres di Solo, Mimpi Jokowi Bentuk Partai Super Tbk Segera Terwujud?
-
Potret Prabowo, Gibran hingga Jokowi saat Nonton Indonesia Vs Bahrain di GBK
-
Kaesang Ubah PSI Jadi Partai Super Terbuka: Jokowi Bakal Gabung?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pesan Menteri Brian ke Kampus: Jangan Hitungan Bantu Anak Tak Mampu, Tak akan Bangkrut!
-
Revisi UU Pemerintahan Aceh: DPR Desak Dana Otsus Permanen, Apa Respons Pemerintah?
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Pramono: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Berhak Terima KJP Plus
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu
-
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
-
Ngaku Dikeroyok Duluan, Penusuk 2 Pemuda di Condet: Saya Menyesal, Cuma Melawan Bela Diri