Pasukan Korea Utara yang dikerahkan dalam perang Rusia melawan Ukraina diyakini terlibat dalam perang pesawat tak berawak atau drone, dan memperoleh pengalaman medan perang yang berharga.
Apa Itu Drone Bunuh Diri Berbasis AI?
Drone bunuh diri berbasis kecerdasan buatan (AI) adalah pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicle/UAV) yang dirancang untuk melakukan serangan kamikaze terhadap target tertentu.
Berbeda dengan drone biasa yang digunakan untuk pengintaian atau serangan menggunakan rudal, drone bunuh diri akan menabrakkan diri ke sasaran dan meledak saat kontak terjadi.
Korea Utara, di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, baru-baru ini mengembangkan teknologi ini sebagai bagian dari modernisasi militernya. Drone ini dilaporkan memiliki kemampuan berbasis AI untuk:
- Mendeteksi dan mengunci target secara otomatis, baik kendaraan lapis baja, pangkalan militer, atau infrastruktur penting.
- Menghindari sistem pertahanan udara musuh dengan algoritma penerbangan cerdas.
- Menyesuaikan rute penerbangan secara mandiri berdasarkan kondisi medan dan perubahan target.
Bagaimana Drone Ini Beroperasi?
- Peluncuran & Navigasi: Drone bunuh diri ini dapat diluncurkan dari darat, kapal, atau bahkan udara. Dengan bantuan AI, drone dapat terbang dalam mode otonom tanpa kendali langsung manusia.
- Pendeteksian Target: Menggunakan sensor canggih, drone dapat membedakan antara target militer dan non-militer serta memilih sasaran prioritas.
- Serangan Presisi: Setelah target dikunci, drone akan langsung menabraknya dan meledak, menimbulkan kerusakan besar.
Kelebihan Drone Bunuh Diri Berbasis AI
- Efektivitas Serangan Tinggi: Drone ini tidak memerlukan pilot manusia, mengurangi risiko korban dari pihak penyerang.
- Sulit Dideteksi: Ukurannya yang lebih kecil dan kemampuan menghindari radar membuatnya lebih sulit dihancurkan sebelum mencapai target.
- Biaya Relatif Lebih Murah: Dibandingkan jet tempur atau rudal balistik, produksi drone lebih hemat biaya.
Dampak terhadap Keamanan Global
Pengembangan drone bunuh diri berbasis AI oleh Korea Utara meningkatkan kekhawatiran dunia, terutama di kawasan Asia Timur.
Baca Juga: Minimalis dan Modis! Intip 4 Clean Look Outfit ala Kim Su Gyeom
Teknologi ini dapat digunakan untuk serangan kejutan terhadap negara-negara yang dianggap sebagai musuh Korea Utara, seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Selain itu, adanya kemungkinan bahwa drone ini dapat dijual atau dipasok ke kelompok bersenjata lain juga menjadi ancaman bagi stabilitas global.
Dengan semakin canggihnya teknologi militer berbasis AI, banyak negara kini berlomba mengembangkan sistem pertahanan untuk menghadapi ancaman ini.
Namun, tanpa regulasi yang jelas, penggunaan drone bunuh diri dapat menjadi faktor eskalasi konflik bersenjata di masa depan.
Kontributor : Maliana
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
Terkini
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh
-
Dana Reses DPR Jadi Rp 702 Juta, Dasco Akui Ada Salah Transfer Rp 54 Juta yang Ditarik Kembali
-
Ponpes Al Khoziny Luluh Lantak, Gus Yahya Sebut Puncak Gunung Es Masalah Infrastruktur, Mengapa?
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Pensiun Dini PLTU Ancam Nasib Pekerja, Koaksi Desak Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!