Suara.com - AI atau artificial intelligence, yang berarti kecerdasan buatan, telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor dan bidang, tak terkecuali bidang kesehatan atau medis.
AI dianggap mampu menganalisis data medis yang sangat kompleks, serta membantu dokter mendeteksi penyakit lebih awal dan lebih tepat.
Tak hanya itu, AI juga dapat mengoptimalisasi tugas-tugas administratif yang melelahkan seperti proses penjadwalan, pengelolaan inventaris, dan analisis data pasien. Hal itu tentunya dapat mengurangi beban kerja staf medis yang memang terkenal sudah overload.
Belum lama ini, penyedia layanan Kesehatan EMC Healthcare, melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi data kesehatan global, InterSystems IntelliCare. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan penyampaian layanan kesehatan sekaligus efisiensi operasional.
Lalu, apa saja manfaat teknologi AI untuk bidang kesehatan?
Pertama, adanya efisiensi berbasis AI. Teknologi AI dapat menghilangkan ketidakefisienan administratif dan memungkinkan tenaga medis menghabiskan lebih banyak waktu berinteraksi dengan pasien daripada menavigasi layar entri data yang kompleks.
Kedua, keterlibatan pasien akan lebih ditingkatkan dengan mendorong interaksi yang lebih alami antara pasien dan penyedia dengan menghilangkan kebutuhan untuk entri data selama kunjungan kantor.
"Sistem ini memungkinkan penyedia layanan untuk memiliki lebih banyak waktu tatap muka dengan pasien dan lebih sedikit waktu di depan layar," kata Regional Managing Director Asia Pacific InterSystems, Luciano Brustia beberapa waktu lalu, ditulis Suara.com, Kamis (27/3/2025).
Salah satu fitur kunci dari teknologi AI ini adalah dokumentasi otomatis melalui perekaman audio. Nantinya, teknologi ini dapat membantu membuat dokumen otomatis, menyiapkan tindakan lanjutan, dan mengkodekan informasi untuk membuat pekerjaan lebih ringan dan meningkatkan hasil kerja para tenaga kesehatan.
Baca Juga: Banyak Pasien Stroke Terlambat Ditangani, Layanan Tanggap Darurat di RS Ini Jadi Kunci Invtervensi
"Dengan mengadopsi InterSystems IntelliCare, kami bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan perawatan pasien di seluruh fasilitas kami. Kami juga melihat ini sebagai game changer, baik bagi pasien maupun penyedia layanan," ucap Presiden Direktur EMC Group, Jusup Halimi dalam acara yang sama.
Sementara itu Kepala Informatika Medis EMC, dr. Bella Desra Andae mengatakan, teknologi AI memiliki manfaat untuk meningkatkan cara dokter berinteraksi dengan EHR (Electronic Health Record) atau yang berarti Rekam Medis Elektronik.
"Alih-alih menavigasi melalui banyak layar, dokter dapat dengan mudah meminta informasi yang mereka butuhkan, dan informasi tersebut muncul secara instan, terstruktur, dan mudah ditinjau," kata dr.Bella kepada awak media yang hadir.
Lewat demo yang dipraktekkan oleh dr. Bella dan rekannya, sebelumnya dokter bisa menghabiskan waktu sekitar 5 hingga 10 menit di depan layar hanya untuk mencari rekam medis pasien dan membuat resep obat untuk pasien.
Padahal waktu yang terbuang itu bisa dimanfaatkan oleh dokter dan pasien untuk melakukan konsultasi atau pemeriksaan yang lebih menyeluruh terkait keluhan yang dirasakan.
Dengan teknologi AI ini, dokter bisa terlibat sepenuhnya dengan pasien, berkomunikasi lebih baik, dan meningkatkan kepercayaan yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pertemuan dan hasil secara keseluruhan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular