Suara.com - Gelombang protes publik atas pengesahan Revisi Undang Undang (RUU) TNI di DPR terus bergulir. Bahkan, aksi demonstrasi penolakan terhadap UU digelar oleh koalisi masyarakat sipil nyaris di seluruh daerah Indonesia. Menariknya, aksi protes terhadap UU TNI itu tidak hanya terjadi dengan cara turun langsung ke jalan.
Kekinian muncul gerakan @lawandarikantor di media sosial yang disebut-sebut sebagai wadah perlawanan kaum pekerja atau orang kantoran.
Dilihat Suara.com pada Senin (28/3/2025) berdasar keterangan di bio akun Instagram, @lawandarikantor, gerakan ini sebagai wadah untuk pengumpulan dana dari pekerja kantoran yang mendukung gerakan politik jalanan.
Berdasar salah satu unggahannya, gerakan #lawandarikantor ini gerakan ini muncul saat ramai seruan demonstrasi #IndonesiaGelap, beberapa waktu lalu.
"Memfasilitasi bapak dan ibu yang resah sama masa depan politik dan hak hidup anak2nya kelak. Lawan sebisanya, lawan dari mana saja! #lawandarikantor," tulis bio akun @lawandarikantor.
Sejak muncuat ke publik, admin akun @lawandarikantor juga tampak getol mengunggah video-video atau informasi terkait demonstrasi tolak UU TNI yang kekinian makin masif.
Demi mendukung perlawanan para demonstran, akun ini juga mengunggah konten berisi seruan kepada para pekerja untuk mengenakan baju hitam saat bekerja di kantor. Pakaian baju hitam itu disebut sebagai aksi perlawanan dari kalangan orang kantoran untuk menolak UU TNI.
"Pakai baju hitammu ke kantor hari ini, besok sampai TNI kembali ke barak," demikian unggahan akun tersebut pada 20 Maret 2025.
Akun tersebut juga memaparkan hasil donasi yang dikumpulkan untuk demonstrasi tolak pengesahan RUU TNI itu. Tercatat, berdasar uang donasi yang dikumpulkan lewat rekening sejak 19 hingga 24 Maret itu mencapai Rp5.035.00.
Baca Juga: Turun ke Jalan Bareng Mahasiswa, Demo Emak-emak Tolak UU TNI: Kami Tak Ingin Orba Kembali!
"Laporan pertangggungjawaban @lawandarikantor Per Maret 2025," tulisnya.
Mereka juga membeberkan pengeluaran dari hasil donasi yang dihimpun untuk keperluan para demonstran. Terbesar pengeluaran itu ditunjukan untuk keperluan medis sebesar Rp5.325.000. Lalu logistik sebesar Rp3.500.000 dan dapur umum Rp1,6 juta.
Kemudian pengobatan Rp1 juta, peralatan Rp1 juta, konsumsi Rp400 ribu, pendampingan hukum Rp400 ribu dan biaya bank Rp12.500.
"Total pengeluaran untuk #kawandijalan Rp13.237.500," beber akun itu.
Dijelaskan juga soal total saldo donasi dari gerakan #lawandarikantor. Tercatat saldo #lawandarikantor tertanggal 22 Februari 2025 Rp34.760.360.
Tertulis juga jika penerimaan dari donator yang disebut sebagai #kawandikantor sebesar Rp5.035.000. Total pengeluaran untuk para demonstrasn yang disebut #kawandijalan dari 24-25 Maret mencapai Rp13.237.500.
Berita Terkait
-
Turun ke Jalan Bareng Mahasiswa, Demo Emak-emak Tolak UU TNI: Kami Tak Ingin Orba Kembali!
-
Ngeri! Jejak Represif Polisi saat Demo Tolak UU TNI di DPR: Cegat Ambulans hingga Gebuk Paramedis!
-
KSAD Maruli Ungkap Nasib 2 Prajurit Penembak Mati 3 Polisi di Lampung: Kemungkinan Dipecat!
-
Tugas Baru TNI di Ranah Siber Demi Memata-matai Sipil? Begini Kata Kemhan
-
Viral! Kepergok Menyusup Massa Pendemo Tolak UU TNI di DPR, Pria Diduga Intel Keluarkan Pistol
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang