Sejumlah warga dan pengendara ojek online (ojol) mengeluhkan kendaraan mereka mengalami kerusakan hingga mati mesin setelah mengisi bahan bakar di SPBU Ciceri tersebut.
Beberapa pengendara melaporkan mesin kendaraannya yang tiba-tiba mati dan mengalami gangguan ringan setelah menggunakan Pertamax yang diduga telah tercampur dengan zat lain.
Dugaan kasus Pertamax oplosan ini semakin ramai diperbincangkan usai salah seorang warga penjual bensin eceran menemukan warna bahan bakar jenis Pertamax tersebut tampak berbeda dari biasanya.
Seorang warga sekaligus pedagang di sekitar SPBU, David mengungkapkan, kejadian tersebut bermula saat seorang penjual bensin eceran mendatangi SPBU sambil membawa botol berisi Pertamax hasil pembeliannya di SPBU Ciceri.
"Sekitar empat hari lalu setelah Isya, warga seperti penjual eceran datang yang membawa botol untuk membandingkan warnanya. Seharusnya Pertamax berwarna biru, tetapi yang ini justru hitam pekat," ujar David.
Hal tersebut secara otomatis memicu perhatian warga dan pengendara lain yang melintas hingga menimbulkan keramaian serta menarik perhatian pihak kepolisian.
"Sekitar jam sepuluh atau sebelas malam, polisi datang dan tidak lama setelah rame-rame itu, pelayanan di SPBU langsung ditutup," ungkapnya.
David menduga bahwa pencampuran bahan bakar baru terungkap setelah para penjual eceran menuangkan Pertamax ke wadah terpisah dan membandingkan dengan BBM jenis Pertamax yang lainnya.
Kata David, sejumlah pihak dari Pertamina pun kabarnya telah mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan. Hingga kini, SPBU Ciceri masih dalam kondisi tidak beroperasi.
Baca Juga: Mayoritas SPBU Pertamina di Jalur Mudik, Konsumsi Pertalite-Pertamax Tetap Naik
Terpisah, seorang pengendara ojek online bernama Kurnia, konsumen SPBU tersebut mengaku motornya sempat mengalami kendala pada bagian mesin setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut.
"Teman-teman saya pada mogok setelah isi di sana (SPBU Ciceri), motornya tiba-tiba mati," ungkap salah satu driver ojol itu.
Kurnia juga sempat mengalami hal serupa sebelum diketahui kini SPBU tersebut terpaksa ditutup sementara.
"Sebelum ditutup, saya sempat mengisi di sana. Waktu itu Pertalite habis, jadi saya terpaksa beli Pertamax, tapi motor saya jadi brebet. Saya tidak menyangka ada masalah seperti ini, karena SPBU itu sudah lama beroperasi," keluhnya.
Lebih lanjut, Kurnia menyebut para konsumen, terutama pengendara ojek online mengaku merasa dirugikan atas kejadian ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Sebagai ojol, kami sangat dirugikan. Jangan sampai kejadian seperti ini terjadi lagi, karena kami mencari nafkah," pungkas Kurnia.
Berita Terkait
-
Mayoritas SPBU Pertamina di Jalur Mudik, Konsumsi Pertalite-Pertamax Tetap Naik
-
Pesulap Merah Ngetes Oktan Bensin Pertamina: RON Pertamax Turbo dan Pertalite Kok Cuma...
-
Bahlil Akui BBM Pertamax Mulai Tinggalkan Konsumen, Beralih ke Pertalite
-
Kasus Oplosan Pertamax Bikin Rugi Masyarakat, Legislator PDIP Minta Pertamina Taubatan Nasuha
-
Tak Singgung Kasus Pertamax Oplosan di Rapat, Legislator PDIP 'Semprot' Dirut Pertamina: Innalillahi Pak!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Geger Kayu Log di Pantai Tanjung Setia, Polisi Beberkan Status Izin PT Minas Pagai Lumber
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya di Balik Kunjungan ke Moskow Bertemu Putin
-
OTT Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, KPK Sebut Terkait Suap Proyek
-
KPK Tangkap Tangan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Anggota DPRD Ikut Terseret?
-
Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
-
Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Jadi 969 Jiwa
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi