Suara.com - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Selain sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga, tradisi mudik menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran.
Namun, kondisi cuaca saat mudik dapat menjadi faktor krusial yang mempengaruhi kelancaran perjalanan. Oleh karena itu, pemudik perlu memperhatikan prakiraan cuaca agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Senin (31/3/2025) cuaca saat Hari Raya Idul Fitri kerap dipengaruhi oleh beberapa fenomena alam seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di perairan. Hal ini terutama berpengaruh bagi pemudik yang menggunakan jalur darat, laut, maupun udara.
1. Hujan dan Angin Kencang
BMKG sering kali memperingatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah, terutama di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Hujan lebat dapat menyebabkan penurunan visibilitas di jalan raya, meningkatkan risiko kecelakaan, serta mempengaruhi jadwal penerbangan dan penyeberangan laut.
Selain itu, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 20 knot dapat menghambat operasional transportasi laut. Pemudik yang menggunakan kapal ferry, terutama di jalur Merak-Bakauheni, perlu mewaspadai kemungkinan penundaan keberangkatan akibat gelombang tinggi yang bisa mencapai 1,5 hingga 2 meter.
2. Fenomena Pasang Maksimum
Bagi pemudik yang menggunakan jalur laut, terutama di perairan Selat Sunda, perhatikan juga fenomena pasang maksimum. Kenaikan permukaan air laut bisa mencapai 60 cm pada waktu-waktu tertentu, yang dapat berdampak pada akses pelabuhan dan proses bongkar muat kapal.
BMKG menyarankan agar masyarakat memperhatikan jadwal penyeberangan dan memperkirakan waktu keberangkatan agar tidak terhambat oleh kondisi pasang laut.
Baca Juga: One Way Mudik Resmi Ditutup Hari Ini, Kini Fokus Persiapan Arus Balik
Tips Menghadapi Cuaca Saat Mudik Lebaran
Agar perjalanan mudik tetap aman, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Cek Prakiraan Cuaca – Selalu perbarui informasi cuaca melalui situs resmi BMKG atau aplikasi cuaca sebelum berangkat.
- Siapkan Alternatif Rute – Jika terjadi kemacetan atau hambatan akibat cuaca, siapkan jalur alternatif untuk menghindari kendala perjalanan.
- Pastikan Kondisi Kendaraan – Periksa kondisi kendaraan, termasuk ban, rem, dan wiper jika berkendara dalam kondisi hujan.
- Gunakan Transportasi yang Aman – Untuk pengguna jalur laut dan udara, pastikan memilih operator transportasi yang telah memiliki standar keselamatan yang baik.
- Manfaatkan Rest Area – Jika hujan deras atau kondisi jalan tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan, lebih baik berhenti sejenak di rest area.
Memahami kondisi cuaca saat Hari Raya Idul Fitri sangat penting bagi kelancaran perjalanan mudik. Dengan persiapan yang matang dan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca, pemudik dapat menghindari risiko kecelakaan serta hambatan dalam perjalanan. Selalu pantau perkembangan cuaca, patuhi peringatan BMKG, dan utamakan keselamatan dalam perjalanan menuju kampung halaman.
Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Saat Lebaran
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah di Indonesia diperkirakan mengalami curah hujan yang cukup tinggi selama periode Lebaran. Beberapa daerah bahkan berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, terutama di wilayah dataran tinggi dan pegunungan.
A. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat:
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin