Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku siap perang setelah menewaskan mantan Kapolsek Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah Djamal Renhoat.
Djamal tewas akibat tembakan yang terjadi diKampung Yambi, Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah pada Senin (7/4/2025).
Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan siap perang melawan pemerintah jika tidak mengakui hak kedaulatan orang Papua.
“Kami siap melakukan perang sampai dunia kiamat, jika negara Indonesia tidak mengakui hak kedaulatan orang Papua dan disampaikan kepada pejabat-pejabat orang Papua untuk hentikan aktivitasnya sebagai agen pembunuhan bagi orang Papua,” kata Sebby dalam keterangannya, Selasa (8/4/2025).
Dia juga menyampaikan bahwa militer Indonesia telah melakukan pembunuhan untuk mendapatkan uang untuk penambahan alat utama sistem senjata (alutsista) di Papua.
“Penembakan terhadap orang asing di Kuala Kencana-Timika, penembakan Pilot Glenn di Distrik Alama-Mimika dan orang asing lainnya serta orang Papua yang dibunuh oleh militer pemerintah Indonesia itu semuanya dilakukan demi uang dan misi utamanya ialah melakukan penambahan alutsista perang dan pendoropan pasukan militer ke Papua untuk mengamankan perusahaan-perusahaan asing dan nasional milik negara,” tutur Sebby.
TPNPB-OPM mengaku siap melakukan perang hingga negara Indonesia mau melakukan perundingan internasional untuk menyelesaikan konflik bersenjata di tanah Papua.“Disampaikan kepada semua orang imigran Indonesia untuk tinggalkan wilayah-wilayah konflik bersenjata di Papua,” tegas Sebby.
“TPNPB di 36 Kodap setanah Papua telah mengetahui gerak gerik agen intelejen Militer Indonesia yang memasuki wilayah konflik bersenjata. Maka, warga imigran Indonesia diminta untuk keluar dari wilayah perang,” tandas dia.
Akui Tembak Mati Eks Kapolsek Mulia
Baca Juga: Akui Tembak Mati Eks Kapolsek, OPM Blak-blakan Tantang Prabowo: Jika Anda Jagoan, Turun Perang!
Sebelumnya, TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas tewasnya mantan Kapolsek Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah Djamal Renhoat.
“Kami siap bertanggung jawab atas penembakan terhadap seorang mantan anggota (Kapolsek) Polsek Mulia di Kabupaten Puncak Jaya, Papua,” kata Sebby dalam keterangannya dikutip Suara.com, hari ini.
Menurut Sebby, pihaknya telah mengikuti dan memperhatikan Djamal yang beraktivitas di wilayah konflik bersenjata.
“Kami menghimbau kepada seluruh orang imigran Indonesia untuk segera keluar dari wilayah-wilayah konflik bersenjata di tanah Papua agar tidak menjadi korban selanjutnya,” ujar Sebby.
Lebih lanjut, Sebby mengungkapkan dua unit helikopter militer telah memasuki Kampung Timopur, Distrik Sinak Barat dan menembak bom ke areal masyarakat sipil. Namun, tidak ada yang menjadi korban dalam serangan udara itu.
Sebby juga menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan serangan bom melalui udara terhadap warga sipil.
“Jika Anda jagoan, turun ke lapangan lakukan perang. Senjata lawan senjata di Medan pertempuran melawan pasukan TPNPB,” tegas Sebby.
Dia menyampaikan peringatan terhadap warga sipil orang imigran Indonesia yang terus berkeliaran di wilayah konflik bersenjata, TPN-OPM akan cap sebagai agen intelejen Militer Pemerintah Indonesia.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara sebelumnya mengakui jika tewasnya mantan Kapolsek Mulia Iptu (Purn) Iptu Djamal Renhoat akibat ditembak oleh kelompok OPM. Penembakan yang menewakan Iptu Djamal Renhoat terjadi di sebuah kios di kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
"Memang benar KKB melakukan penembakan hingga menewaskan Iptu (Purn) Iptu Djamal Renhoat, ujar Kapolres AKPB Kuswara di Jayapura sebagaimana ditulis Antara, Senin malam.
Dijelaskan, hingga saat ini anggota masih menyelidiki anggota KKB dari kelompok mana yang melakukan penembakan hingga menewaskan korban.
Saat ini jenazah sudah dievakuasi ke RSUD Mulia dan korban dilaporkan terkena tembakan di bagian pipi kanan tembus leher.
"Belum diketahui apakah jenazah korban dimakamkan di Mulia atau dikirim ke kampung halamannya, " kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara.
Ketika ditanya tentang situasi keamanan di Puncak Jaya, Kapolres Kuswara mengeklaim situasi di wilayahnya relatif aman namun anggota tetap bersiaga mengingat pertikaian antar dua kelompok pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Seperti diberitakan sebelumnya, kawasan Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah belakangan ini memanas akibat konflik berdarah antardua pendukung calon kepala daerah.
Pilkada Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon yaitu pasangan Yuni Wonda-Mus Kogoya dan pasangan Miren Kogoya- Mendi Wonerengga.
Konflik berdarah yang terjadi sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025 itu diketahui telah menewaskan 12 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Selain mengakibatkan belasan nyawa melawan dan ratusan terluka, bentrokan berdarah di Puncak Jaya juga menyebabkan ratusan bangunan rusak akibat dibakar.
Berita Terkait
-
Akui Tembak Mati Eks Kapolsek, OPM Blak-blakan Tantang Prabowo: Jika Anda Jagoan, Turun Perang!
-
Ironi Pilkada Puncak Jaya; Konflik Berdarah, Penyelenggara Pemilu dan Aparat Keamanan Dipertanyakan
-
Satgas Damai Cartenz: Ada KKB di Balik Bentrok Pilkada Puncak Jaya Tewaskan 12 Orang
-
12 Tewas dan Ratusan Terluka: Polisi Tuding Bentrok Pilkada di Pucak Jaya Ditunggangi OPM
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Apa Agama Rahayu Saraswati? Ternyata Beda Keyakinan dengan Prabowo
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?