Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencana kenaikan tarif yang signifikan terhadap produk farmasi impor. Kebijakan ini, menurutnya, bertujuan untuk menarik kembali industri farmasi ke dalam negeri.
“Kami akan segera mengumumkan tarif besar untuk produk farmasi,” ujar Trump saat menyampaikan pidato dalam jamuan makan malam Komite Kongres Partai Republik Nasional pada Selasa (8/4).
Trump menyatakan keyakinannya bahwa kebijakan ini akan mendorong produsen obat-obatan untuk kembali beroperasi di AS, mengingat pasar terbesar mereka berada di negara tersebut. “Kita punya keunggulan karena kita adalah pasar utama. Begitu tarif ini diterapkan, mereka akan kembali,” tegasnya, dilansir dari Antara.
Ia menuding banyak perusahaan farmasi selama ini memproduksi barangnya di luar negeri, terutama di China, namun menjualnya di AS. Dengan tarif baru ini, Trump berharap tren tersebut akan berubah.
Trump juga mengkritik pemerintahan-pemerintahan sebelumnya yang dianggap membiarkan China mengambil keuntungan melalui praktik perdagangan yang tidak adil. Ia menegaskan bahwa selama dirinya memimpin, situasi seperti itu tidak akan terulang.
Selain soal farmasi, Trump juga menyinggung kebijakan tarif yang selama ini diterapkan oleh berbagai negara terhadap AS, termasuk China. Ia menyayangkan bahwa langkah serupa yang kini diambil AS justru mendapat kritik.
“Mereka semua jadi kaya karena tarif. Tapi ketika kita mulai menerapkannya, langsung dianggap buruk. ‘Apa yang dilakukan Trump itu mengerikan.’ Padahal mereka semua sudah untung besar dari kita—China, Vietnam, dan puluhan negara lainnya,” ujarnya.
Trump menambahkan bahwa tarif sebesar 104 persen terhadap sejumlah barang impor dari China akan mulai diberlakukan tengah malam ini. Tarif tersebut akan tetap berlaku hingga China menyepakati perjanjian dagang baru dengan AS.
“Saya rasa pada akhirnya mereka akan membuat kesepakatan. China ingin itu terjadi, mereka benar-benar ingin,” kata Trump menutup pernyataannya.
Baca Juga: Bantah Omongan AS, Adik Kim Jong-un Tegas Menolak Denuklirisasi Korut
Informasi Tambahan Destinasi Wisata Anti Macet di Bogor
Kawasan Puncak Bogor menjadi destinasi wisata nasional yang digemari oleh para pengunjung karena keasrian alam dan kesejukan udaranya.
Meski bermacet-macetan, para wisatawan rela menghabiskan waktunya demi menghirup udara segar yang tak ditemukan di Jakarta.
Namun, bagaimana jika udara segar dan keasrian alam itu didapatkan tanpa perlu bermacetan di Puncak? Tentu ini akan menjadi alternatif wisata orang-orang kota untuk mengurangi waktu yang membosankan ketika bermacetan.
Tidak banyak yang tau, destinasi wisata di Kabupaten Bogor ternyata bukan hanya Puncak yang menyuguhkan wisata alam yang Instagramable dan membuat nyaman pengunjungnya.
Para wisatawan tidak perlu khawatir adanya pungutan liar yang terkenal di Kabupaten Bogor, berikut destinasi wisata alam alternatif, tanpa macet dan pungli:
Berita Terkait
-
Bantah Omongan AS, Adik Kim Jong-un Tegas Menolak Denuklirisasi Korut
-
Langkah Trump Teken Perintah Eksekutif Hidupkan Kembali Industri Batu Bara AS
-
SBY Beri Nasihat Sebelum Tarif Trump Bikin IHSG Anjlok, Netizen Tunggu Petuah Jokowi
-
Trump Bikin Panas! Prabowo Siapkan Satgas Antisipasi Gelombang PHK di Indonesia
-
Pabrikan Otomotif Mulai Lakukan PHK Massal Dampak Kebijakan Tarif Impor Amerika
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh