Suara.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden akhirnya memberikan pidato pertama kalinya sejak meninggalkan Gedung Putih pada Selasa (15/04/2025) kemarin.
Dalam pidatonya itu, Joe Biden menyinggung banyak permasalahan yang terjadi di negaranya, termasuk sindiran kepada rivalnya, Presiden AS, Donald Trump.
Joe Biden murka dan menyinggung dirinya mengecam keras perombakan di pemerintahan Trump karena membahayakan dan merusak negara.
"Lihat apa yang terjadi sekarang. Kurang dari 100 hari, pemerintahan baru ini telah membuat begitu banyak kerusakan dan kehancuran. Sungguh menakjubkan hal itu bisa terjadi secepat itu," kata Joe Biden, dikutip dari Global Times, Kamis (17/04/2025).
Politisi Demokrat itu turut menyinggung soal pemangkasan Jaminan Sosial AS yang membuat lebih dari 7.000 karyawan kehilangan pekerjaan.
Biden juga turut meledek klaim pemerintahan Trump yang menyebut sejumlah besar umur orang tua yang tidak masuk akal menerima manfaat Jaminan Sosial AS.
"Ngomong-ngomong, orang-orang berusia 300 tahun yang mendapatkan Jaminan Sosial itu, saya ingin bertemu dengan mereka," ledek Biden.
"Sungguh luar biasa, kawan. Saya ingin umur panjang," tambahnya.
Adapun, pada bulan Februari lalu, Trump mengatakan di media sosial dan di jumpa pers-nya, ada orang-orang yang berusia 100, 200, dan bahkan 300 tahun mendapatkan manfaat Jamsos AS secara tak pantas.
Baca Juga: Donald Trump Beri Sinyal Selamatkan Sektor Otomotif di Tengah Perang Dagang, Pajak Diturunkan?
Pidato Biden disampaikan saat banyak kader Demokrat yang menggelar aksi nasional menentang potensi pemotongan program, dengan protes yang bakal dilakukan di seluruh negeri.
Pihak Demokrat Menentang Kebijakan Tarif
The New York Times melaporkan, beberapa anggota parlemen Demokrat telah menyatakan ketidakpuasan dengan kebijakan perdagangan saat ini.
Seperti Senator Cory Booker, Demokrat dari New Jersey yang mengecam Tindakan Trump soal tarif.
"Saya hanya ingin, atas nama saya sendiri, menyampaikan kecaman keras dan tegas terhadap tarif Trump," ujarnya.
Ia menyalahkan Trump atas hambatan perdagangan yang mengguncang ekonomi dan menghancurkan tabungan warga Amerika.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Kemensos Siapkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal Bencana Sumatra, Kapan Cair?
-
Gempa M 4,7 Guncang Sumbar, BMKG Ungkap Sudah Terjadi 16 Kali Sepekan
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan