Suara.com - Perdebatan perihal keaslian ijazah mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi yang dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga kini semakin memanas.
Jokowi bahkan engaku mempertimbangkan untuk menempuh lewat jalur hukum karena merasa tudingan ijazah palsu tersebut telah menyeba menjadi fitnah dan mencemari nama baiknya.
"Saya mempertimbangkan karena ini sudah jadi fitnah di mana-mana. Nanti, biar disiapkan oleh kuasa hukum. Akan segera kami putuskan, nanti kuasa hukum yang akan melihat," kata Jokowi saat bertemu di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (16/4/2025).
Menyoroti hal ini, komentator politik dan akademikus Rocky Gerung pun angkat bicara. Menurutnya, apa yang dialamatkan kepada Jokowi bukanlah bentuk fitnah.
Hal ini dibeberkan dalam video yang tayang di kanal YouTube Rocky Gerung Official dan dibagikan Kembali melalui akun X @AnKiiim_.
Rocky Gerung menilai jika orang-orang yang menyebut bahwa tuduhan ijazah palsu Jokowi sebagai bentuk fitnah adalah sebuah kekeliruan dalam ilmu pidana.
"Mereka yang menuduh itu dianggap melakukan fitnah, nah itu salah lagi itu secara ilmu pidana. Karena ini bukan fitnah personal, ini soal administrasi bernegara. Itu intinya. Jadi semua kecurigaan itu bukan fitnah. Ini salah jika Pak Jokowi menganggap sebagai fitnah," kata Rocky Gerung.
Ia menambahkan bahwa masyarakat hanya ingin mendapatkan keterbukaan informasi atas isu ijazah palsu milik Jokowi.
"Fitnah itu antar manusia, bukan antar warga negara dengan presidennya, bukan itu. Nggak ada fitnah di situ. Itu warga negara yang menginginkan keterbukaan informasi, jadi yang ditagih adalah informasi. Tidak ada orang yang menghina Pak Jokowi atau menganggap ini soal individual atau soal pribadi. Tidak, ini soal bernegara," tambah Rocky Gerung.
Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Langgar Etik Politik
Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai jika bentuk fitnah adalah dendam pribadi antar perorangan, bukan antara warga negara dan kepala negara.
"Jika setiap warga negara mempersoalkan pejabat negara itu dianggap fitnah dan Undang-Undang ITE atau segala macam, itu salah. Fitnah itu dendam pribadi antar orang, bukan antar warga negara dengan kepala negara. Hubungan warga negara dan kepala negara adalah hubungan pertanggung jawaban legitimasi," jelasnya.
Ia juga mengkhawatirkan jika tim hukum Jokowi berusaha untuk membuat tudingan tersebut seolah-olah menjadi fitnah. Rocky Gerung bahkan bersedia untuk menjadi saksi ahli guna menerangkan hal tersebut.
"Jangan sampai Pak Jokowi melaporkan sebagai fitnah, lalu pengacaranya mencari cara supaya menjadi fitnah. Itu ngaco sebetulnya itu, saya mau jadi saksi ahli untuk menerangkan bahwa tidak ada fitnah antara warga negara dan kepala negara," sambungnya.
Rocky Gerung pun memperingati para pengacara yang akan membela Jokowi jika kasus ini masuk ke pengadilan.
"Kalau pengadilan itu dibuka, ini akan menjadi kelas akademis, akan menjadi duel argumentasi. Apakah ini pidana? Apakah fitnah itu boleh diajukan antara pemilih dan yang dipilih? Jadi akan jadi konyol sebetulnya. Saya hanya ingin mengingatkan kepada pengacaranya Pak Jokowi, kalian akan ada di dalam jebakan intelektualitas, akan diuji pengetahuan kalian tentang apa yang disebut hubungan individual yang diatur dalam KUHP," ujar Rocky Gerung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari