Suara.com - Menjawab tantangan global terhadap keberlanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara konsisten mengintegrasikan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) ke dalam setiap aspek bisnis dan operasional perusahaan, termasuk kegiatan internal. Sebagai salah satu wujud komitmen tersebut, TelkomGroup menggelar kegiatan penanaman pohon sansevieria di lingkungan kantor yang dikenal sebagai tanaman penyerap polusi dan penghasil oksigen. Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Bumi Sedunia yang dikemas dalam program “Jejak Hijau Srikandi”, diikuti oleh Srikandi TelkomGroup dan berlangsung di Telkom Landmark Tower, Jakarta, pada Selasa (22/4).
Srikandi TelkomGroup merupakan komunitas atau wadah bagi perempuan yang berkarya di lingkungan TelkomGroup guna mendorong pengembangan potensi dan pemberdayaan perempuan. Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menciptakan budaya kerja yang inklusif dan mendukung keberagaman, khususnya dalam aspek kepemimpinan dan partisipasi perempuan.
Selain sebagai bagian dari inisiatif komunitas, kegiatan ini juga mendukung implementasi program keberlanjutan TelkomGroup, GoZero% – Sustainability Action by Telkom Indonesia, khususnya dalam pilar Environmental. Program GoZero% sendiri berfokus pada tiga pilar utama, yaitu Save Our Planet, Empower Our People, dan Elevate Our Business, yang menjadi fondasi Telkom dalam menjalankan bisnis berkelanjutan dan menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.
Ketua Srikandi TelkomGroup Reni Yustiani mengatakan, “Jejak Hijau Srikandi merupakan wujud kontribusi nyata perempuan TelkomGroup dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan. Ini adalah langkah kecil yang kami harap dapat memicu gerakan lebih luas di seluruh ekosistem TelkomGroup.”
Aksi penghijauan ini juga merupakan bagian dari program tahunan Srikandi Telkom Menginspirasi, yang bertujuan memperkuat peran perempuan dalam membawa dampak positif, baik di lingkungan kerja maupun di tengah masyarakat. Melalui program ini, para Srikandi TelkomGroup diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menginspirasi langkah-langkah keberlanjutan secara inklusif dan berkelanjutan.
“Telkom percaya bahwa keberlanjutan adalah hasil dari kolaborasi seluruh elemen perusahaan, termasuk peran penting perempuan dalam mendorong perubahan. Melalui gerakan seperti Jejak Hijau Srikandi, kami tidak hanya memperkuat implementasi ESG, tetapi juga menanamkan nilai kepedulian dan tanggung jawab lingkungan ke dalam budaya perusahaan,” ungkap VP Sustainability Telkom Gunawan Wasisto Ciptaning Andri.
Melalui kegiatan ini, Srikandi TelkomGroup tidak sekadar menanam tanaman, tetapi juga menanamkan kesadaran kolektif akan pentingnya tanggung jawab terhadap lingkungan hidup sebagai bagian dari nilai-nilai dan transformasi budaya perusahaan. Aksi ini menjadi refleksi nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya merupakan isu global, tetapi juga merupakan tanggung jawab personal dan institusional yang harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. Penanaman Sansevieria menjadi simbol dari nilai-nilai yang diusung Srikandi, yaitu kuat, adaptif, dan memberi manfaat berkelanjutan bagi sekitarnya.
Kegiatan ini akan diimplementasikan secara bertahap oleh komunitas Srikandi di berbagai regional dan unit bisnis lainnya di lingkungan TelkomGroup. Inisiatif ini mempertegas komitmen TelkomGroup dalam memperkuat sinergi menuju perusahaan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. ***
Baca Juga: Fasilitasi Mudik, lewat Transformasi Digita Indibiz Geliatkan Ekonomi Indonesia
Berita Terkait
- 
            
              Telkom Indonesia Kembali Masuk Daftar LinkedIn Top Companies 2025
 - 
            
              Pemda Papua Barat Daya Pantau Efektivitas Layanan Digital, Netmonk Berikan Dukungan
 - 
            
              Hari Bumi 2025, Telkom Komitmen untuk Manfaatkan Energi Terbarukan demi Masa Depan Berkelanjutan
 - 
            
              Lewat Program Go Modern, Sepanjang 2024 Telkom Berhasil Dukung 84.291 UMKM Binaan Naik Kelas
 - 
            
              Laporan Keuangan Telkom Tahun 2024: Kinerja Positif, Pendapatan Konsolidasi Rp150 T
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah