Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberi atensi atas keresahan orangtua terhadap anak nakal di Jawa Barat.
Maraknya perilaku menyimpang di kalangan remaja, khususnya di wilayah Depok membuat pria berjuluk Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini mencetuskan ide pelatihan militer seperti di China.
Hal ini didasari karena Dedi Mulyadi mengungkapkan banyak orang tua mulai kewalahan menghadapi anak-anak yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, minuman keras, hingga tindak kekerasan di rumah.
“Orang tua yang sudah tidak sanggup lagi. Misalnya, anak sudah terbiasa mengonsumsi eksimer, minum ciu, bahkan memakai narkoba. Itu sulit ditangani, dan orang tua bisa habis-habisan secara finansial,” kata Dedi Mulyadi, Jumat (24/4/2025).
Guna menghadapi situasi tersebut Dedi Mulyadi menawarkan pendekatan alternatif.
Tak hanya soal medis, psikologis, dan sosial, ia membuka opsi pembinaan berdisiplin ala militer.
Dimana pelatihan militer ini diperuntukkan bagi remaja yang dianggap sangat bermasalah.
Dedi Mulyadi mengaku mencontoh pola pembinaan dari China yang menurutnya berhasil membentuk karakter anak menjadi lebih tangguh dan positif.
Menurut Dedi Mulyadi, pendekatan ini layak dicoba bagi remaja yang tidak lagi bisa ditangani dengan metode konvensional.
Baca Juga: Indonesia Punya Strategi Hadapi Perang Dagang Amerika vs China, Begini Respon Menkeu AS
“Saya lihat China menerapkan pendekatan seperti itu. Hasilnya, anak-anak tumbuh lebih enerjik, penuh harapan, dan punya arah hidup yang jelas. Ini bisa jadi masa depan,” ujarnya.
Menurutnya saat menyampaikan hal ini, orangtua langsung memberikan tanggapan meriah.
“Mereka langsung memberikan tepuk tangan meriah. Itu menunjukkan bahwa keresahan ini nyata,” tambah Dedi Mulyadi.
Namun ia berujar bahwa pelatihan ini akan bersifat sukarela, tidak ada pemaksaan orangtua harus memberikan anaknya.
Diurus TNI Dan Polri
Terkait hal ini anak-anak Kota Depok yang berperilaku nakal nantinya akan diserahkan ke institusi TNI dan Polri untuk dididik ala militer.
Kebijakan ini, kata dia, akan diterapkan mulai Mei 2025.
"Saya mau buat program, anak-anak yang nakal di rumahnya enggak mau sekolah, pengen jajan terus, balapan motor terus, sama orang tuanya melawan diserahin ke pemerintah Kota Depok untuk dibina di komplek militer dan komplek Polisi, setuju enggak," kata Dedi saat menghadiri acara HUT ke-26 Kota Depok di Jalan Margonda Raya, Jumat (25/4/2025).
Dedi Mulyadi mengharap supaya Wali Kota Depok Supian Suri bisa berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan militer setempat.
Dedi Mulyai berencana akan menggelontorkan anggaran selama 6 bulan bahkan satu tahun supaya anak-anak nakal tersebutt dibina TNI dan Polri.
Nantinya bila anak-anak tersebut sudah baik maka akan dikembalikan kepada orangtuanya.
Hal ini dirasa perlu karena kenakalan remaja masa kini sulit ditangani oleh orangtuanya sendiri.
"Berarti nanti di jalan kalau ada balapan liar tangkap, biar dibawa ke komplek militer, komplek polisi dibina selama 6 bulan," ujar Dedi lagi.
Dedi Mulyadi pun mengingatkan supaya para remaja ini mulai waspada karena bulan depan bila nakal maka akan ada aparat TNI dan Polri yang menjemput ke rumah.
"Inget ya, mulai Mei akan ada tentara dan polisi menjemput ke rumah Anda dan kami akan mengambilnya, mendidiknya selama setahun, oke. Kira-kira aman enggak Depok," kata Gubernur Jawa Barat tersebut.
Tujuan utama program ini bukan hanya mendisiplinkan, tetapi juga membentuk karakter anak agar lebih bertanggung jawab, berbakti pada orang tua, serta peduli terhadap lingkungan dan sesama.
“Agar mereka tumbuh menjadi anak yang punya kesadaran dan masa depan,” tegas Dedi.
Ia menyebut langkah ini sebagai bagian dari penanganan darurat kenakalan remaja yang semakin memprihatinkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada