Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menggalakkan program Barak Militer untuk anak-anak remaja yang ada di Jawa Barat.
Menurut Dedi Mulyadi, program barak tersebut dikhususkan bagi anak-anak yang mengalami perilaku bar-bar dan kenakalannya sudah sampai tindak kriminal.
Dedi Mulyadi menilai bahwa masalah anak-anak remaja yang nakal ini sudah seharusnya menjadi tanggung jawab negara.
“Masalah anak-anak remaja yang mengalami perilaku bar-bar atau kenakalan karena usianya yang lagi sangat puber itu tanggung jawab orangtua dan negara,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari instagramnya @dedimulyadi71, Selasa (29/4/25).
“Problem kenakalannya sudah akut sampai pada tindak kriminal, dari mulai penganiayaan bahkan pembunuhan, ini tidak bisa dibiarkan, kita bisa kehilangan 1 generasi,” sambungnya.
Kebijakan Barak militer bagi anak-anak nakal ini menurut penjelasan Dedi adalah untuk mengembalikan jati diri dan pola disiplin pada anak.
“untuk itu kebijakan barak militer bagi anak-anak nakal adalah kebijakan yang bertujuan mengembalikan jati diri anak pada pola disiplin, dan pola perilaku hidup yang sesuai sikap masa remajanya, terarah, memiliki visi dan memiliki masa depan yang baik,” urainya.
Barak Militer disebut sebagai salah satu trobosan bagi orangtua yang selama ini sudah kewalahan menghadapi anaknya.
“Program ini salah satu trobosan, mengingat begitu luasnya perilaku kenakalan yang terjadi pada saat ini, dan begitu beratnya orangtua menghadapi mereka,” sebutnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Bicara Soal Aura Cinta Dan Remaja : Problemnya Kini Makin Akut Dan Ngeri
“Karena orangtua menegur bukannya diikuti, malah ada ancaman penganiayaan bahkan pembunuhan,” tambahnya.
Dedi menjelaskan jika program barak militer ini harus tetap dengan persetujuan orangtua, mengingat anak-anak masih di bawah perwalian orangtua.
“Untuk program ini, nanti mereka yang mengikuti pelatihan Pendidikan disiplin, mentalitas dan mengembalikan perilakunya pada perilaku yang mandiri harus berdasarkan persetujuan orangtuanya, karena bagaimanapun mereka masih di bawah perwalian orangtua,” jelasnya.
Meski terdengar sedikit menyeramkan bak Latihan militer orang-orang profesional, namun Dedi menegaskan jika program ini bukanlah pola pendidikan perang.
“Pola Pendidikan militernya bukan pola Pendidikan perang, tapi pola Pendidikan berolahraga, berkesenian, mengembangkan niat dan bakat, membangun disiplin dari mulai bangun pagi sampai tidur kembali, membangun keteraturan pola makan dan pola minum, menjauhkan mereka dari merokok dan penggunaan obat-obat terlarang,” urainya.
Selain itu, pola Pendidikan di Barak Militer ini nantinya juga akan tetap disesuaikan dengan jenjang Pendidikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
Terkini
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara