Suara.com - Tradisi Seba Baduy yang digelar setiap tahun bakal kembali digelar pada tahun ini. Tradisi Seba Baduy 2025 akan berlangsung mulai hari ini, Jumat, 2 Mei 2025 hingga Minggu, 4 Mei 2025.
Tradisi masyarakat Kanekes, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten itu bakal diikuti oleh sekira 1.750 warga Baduy Dalam dan Baduy Luar. Mereka akan mengunjungi Pendopo Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten dengan berjalan kaki sekira 80 kilometer.
Dalam tulisan ini, Suara.com bakal mengulas sejarah Seba Baduy, makna serta rangkaian tradisi Seba Baduy 2025 yang berlangsung selama tiga hari yang dimulai sejak hari ini.
Sejarah Seba Baduy dan Maknanya
Diketahui, upacara Seba Baduy adalah tradisi tahunan masyarakat adat Baduy yang telah berlangsung sejak masa Kesultanan Banten.
Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan dan kesetiaan masyarakat Baduy kepada pemerintah, serta ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah.
Berdasarkan katanya, 'Seba' yang merupakan bahasa Baduy berarti 'Persembahan'. Dalam tradisi ini masyarakat adat Baduy, baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar berjalan kaki puluhan kilometer tepatnya sekira 80 kilometer.
Masyarakat adat Baduy berjalan kaki menuju pendopo Kabupaten Lebak yang berada di Rangkasbitung dan Pendopo Gubernur Banten di Serang.
Mereka membawa hasil bumi seperti padi, buah-buahan, dan sayuran untuk diserahkan kepada Pemkab Lebak dan Pemprov Banten sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan.
Baca Juga: Digelar Hari Ini, Berikut Penjelasan Tradisi Seba Baduy, Sejarah dan Makna Dibaliknya
Sebelum pelaksanaan Seba, masyarakat Baduy menjalani serangkaian upacara adat, yaitu Kawalu dan Ngalaksa. Kawalu adalah masa puasa dan penyucian diri selama tiga bulan, sedangkan Ngalaksa adalah upacara panen padi.
Seba Baduy menjadi puncak dari rangkaian upacara tersebut, menandai akhir masa panen dan awal masa tanam berikutnya.
Upacara Seba Baduy sendiri memiliki makna spiritual dan budaya serta memperkuat hubungan antara masyarakat adat dan pemerintah.
Melalui tradisi Seba Baduy, masyarakat Baduy menyampaikan aspirasi, harapan, dan laporan kepada pemerintah, serta mempererat tali silaturahmi.
Tradisi Seba Baduy juga mencerminkan nilai-nilai luhur seperti kesederhanaan, ketulusan, dan harmoni dengan alam.
Di tengah tantangan modernisasi, masyarakat adat Baduy tetap menjaga dan melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya mereka.
Tag
Berita Terkait
-
Digelar Hari Ini, Berikut Penjelasan Tradisi Seba Baduy, Sejarah dan Makna Dibaliknya
-
Dear Konten Kreator! Stop Eksploitasi Wanita Baduy di Medsos, Sanksi Tegas Menanti
-
Siapa Rumsyah? Viral Usai Dikasih HP Vilmei, Cantiknya Gadis Suku Baduy Terkuak Punya Banyak Mantan
-
Tradisi Seba Baduy, Ribuan Warga Suku Baduy Kunjungi ke Pemkab Lebak dan Pemprov Banten
-
Super Privat! Fakta Menarik Suku Baduy Dalam yang Minta Sinyal Internet Dimatikan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?