Suara.com - Budayawan Banten Uday Suhada tegas mengecam aksi eksploitasi wanita Baduy yang kini marak dijadikan konten oleh konten kreator di media sosial.
Uday menyebut bahwa banyak konten kreator dan influencer menjadi wanita muda suku Baduy sebagai bagian dari konten di media sosial.
"Kita sangat prihatin dan marah atas kelakuan sejumlah pihak konten kreator atau influencer medsos atau apapun namanya, yang makin ke sini semakin mengeksploitasi perempuan muda Baduy," kata Uday.
Kondisi eksploitasi wanita muda Baduy di medsos membuat Lembaga Adat menggelar rapat, Sabtu (29/6).
Dalam rapat tersebut, dirinya diundang untuk membahas permasalahan konten kreator itu.
Namun demikian, pihaknya memberikan pandangan ada beberapa hal yang menyebabkan hal terjadi itu, pertama kemajuan teknologi yang mengubah pola pikir, pola sikap dan pola perilaku generasi muda Baduy.
Kedua, adanya sejumlah konten kreator yang mengeksploitasi kecantikan perempuan muda Baduy.
Ketiga, sikap lembaga adat sendiri yang belum menerapkan hukum adat bagi para pelakunya.
Baik terhadap warga Baduy sendiri maupun terhadap pihak luar yang eksploitatif tersebut.
"Jadi, atas dasar hasil musyawarah para tokoh adat Baduy Dalam dan Baduy Luar itu, mengultimatum siapapun dan dimanapun para konten kreator, stop membuat konten yang mengeksploitasi kecantikan perempuan Baduy dan men-take down content atau menghapus konten yang sudah ditayangkan," kata Uday.
Menurut Uday, kedepannya Lembaga Adat dapat menyempurnakan Peraturan Desa (Perdes ) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Saba Budaya dan Perlindungan Masyarakat Adat Tatar Kanekes, yang mengatur kunjungan masyarakat luar ke Badui.
Karena itu, stop eksploitasi perempuan Baduy dan Lembaga Adat dapat memberikan tindakan tegas terhadap para pelanggar.
"Jangan jadikan mereka sebagai objek, jadikan mereka subyek, teladan, tuntunan bukan tontonan. Sebab Baduy adalah sebuah peradaban yang harus kita jaga bersama," ungkap Uday. [Antara]
Berita Terkait
-
Cerita Husain 20 Tahun Jadi Pegawai Pajak Kini Tukang Bersih WC: Gajinya Bikin Malu ASN
-
Ikuti Agama Ibu hingga Sekolah di Al Azhar, Audrey Davis Anak David Bayu Mualaf?
-
Gamon Maksimal? Ikuti Tes Viral di Link Ini dan Temukan Cara Jitu Cepat Move On!
-
Heboh Marselino Ferdinan Raih Penghargaan Atlet Baru Terbaik, Netizen Bingung: Tendangan ke Langit Kok Bisa?
-
Viral Andika Kangen Nyanyi Bareng Pengamen, Netizen Puji Babang Tanvam: Makin Tua Makin Keren!
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker yang Diduga Terima Uang Pemerasan Rp50 Juta per Minggu
-
Siap Ngadu ke DPR, Wanita Ini Desak KPK Kembalikan Aset: Itu Warisan Orang Tua Saya!
-
Babak Baru Kasus Arya Daru: Polisi Siap 'Buka Kartu', Keluarga Bawa Data Tandingan Pekan Depan
-
Kejagung Kesulitan Seret Relawan Jokowi Pemfitnah JK ke Penjara: Sudah Dicari-cari, Belum Ketemu
-
Infrastruktur Rampung, Pasokan Listrik 30 Juta VA Siap Genjot Produksi Tambang Emas di Gorontalo
-
Efek Domino Kasus Nadiem: Kejagung Konfirmasi Ada Pihak yang Mulai Kembalikan 'Uang Haram'
-
Jaga Stabilitas Rupiah, BNI Dukung Ekspansi QRIS Lintas Negara
-
Kejagung Sita 6 Aset Baru Eks Dirut Sritex Senilai Lebih dari Rp 20 Miliar
-
Syarat dan Cara Daftar Magang Nasional 2025 Digaji UMP, Pembukaan 15 Oktober
-
7 Fakta Sekolah Garuda: dari Kurikulum, Biaya hingga Bedanya dengan Sekolah Rakyat