Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bahwa rencana memperpanjang jam operasional museum dan perpustakaan hingga malam hari tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Menurutnya, langkah tersebut telah dihitung matang dan tidak akan menimbulkan pembengkakan anggaran.
Tak hanya itu, ia juga menilai bahwa operasional perpustakaan tidak memakan banyak anggaran karena jumlahnya tak banyak.
Bahkan, penambahan biaya yang diperlukan juga dikatakannya tak terlalu besar.
"Yang untuk akreditasi A di Jakarta ini jumlahnya nggak banyak, cuman 34. Delapan dimiliki langsung oleh Pemprov Jakarta, sisanya di SMA, SMP, SD," ujar Pramono di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin 5 Mei 2025.
"Yang delapan itu lah yang kemudian secara penuh nanti akan menjadi tanggung jawab pemerintah Jakarta dan kami akan buka. Untuk biaya, kecil sekali lah," lanjutnya menambahkan.
Perekrutan petugas juga disebutnya tidak akan terlalu menambah beban APBD. Apalagi penugasan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa dilakukan.
"Itu kan bisa dengan cara apalagi di-ASN-kan atau PPPK. Kalau PPPK kan bisa kapan aja diinikan (ditugaskan). Dan kebutuhannya kan tidak terlalu banyak," tambahnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian menyoroti rencana Gubernur Pramono yang ingin memperpanjang jam operasional museum dan perpustakaan di Jakarta hingga jam 23.00 WIB.
Baca Juga: Pramono Anung Serius Kaji IPO PAM Jaya, Targetkan Dana Segar Rp8 Triliun
Justin mengingatkan kepada Pramono untuk tidak menambah anggaran museum dan perpustakaan hingga membengkak.
Sebab, bertambahnya waktu operasional tersebut pasti membutuhkan penambahan jumlah pegawai hingga biaya operasional.
"Kalau mau buka malam, sesuai kebutuhan saja. Dibutuhkan atau tidak. Membeludaklah kunjungan warga ke perpustakaan daerah. Jangan ini jadi pos anggaran baru lagi," kata Justin kepada wartawan, Minggu, 4 Mei 2025.
Lagipula, menurut Justin, saat ini kebanyakan pengunjung museum dan perpustakaan di Jakarta dipancing dari program dan kegiatan yang diselenggarakan Pemprov DKI.
"Banyak anak-anak sekolah yang bahkan dibiayai oleh Dinas Perpustakaan, Dinas Pendidikan juga. Bahkan kalau yang dari Pulau Seribu, kalau ke sini disediain juga transportasinya. Jadi pengunjungnya enggak organik," tutur Justin.
Platform Digital
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Skandal Proyek Satelit Kemenhan, Kejagung Buru CEO Asal Hungaria Gabor Kuti
-
Puan 'Bangga' Presiden Indonesia Comeback Pidato di PBB Usai Satu Dekade Absen: Ini yang Ditunggu
-
Pemerintah Siapkan 20.000 Program Kerja Magang Akhir 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Strategi Hilirisasi Pertanian Jadi Bahasan Mendagri untuk Atasi Middle Income Trap
-
KPK Dukung Prabowo Rombak Komite TPPU: Penting untuk Pemulihan Aset Negara
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Kronologi Mencekam Sekuriti-Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat Sihaporas, Ibu-ibu Dipukuli
-
Ketika DN Aidit dan Petinggi PKI Khusyuk Berdoa...
-
Sinyal Belum Kompak? Prabowo Sudah Rilis Perpres, Puan Belum Tahu Apa-apa soal IKN Ibu Kota Politik