-
Ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara pada Jumat siang, menyebabkan sejumlah orang terluka.
-
Menkopolkam Djamari Chaniago menyatakan penyebab dan motif ledakan masih dalam proses investigasi mendalam.
-
Pemerintah menegaskan belum ada kesimpulan terkait dugaan terorisme dan mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi.
Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam), Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago, segera merespons peristiwa ini dengan menegaskan bahwa penyelidikan komprehensif sedang berlangsung untuk mengidentifikasi sumber dan motif ledakan.
Pasca-ledakan, aparat gabungan dari Kepolisian dan TNI langsung diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan area dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dalam keterangannya di Istana Kepresidenan, Djamari Chaniago mengonfirmasi bahwa tim di lapangan tengah bekerja intensif untuk menggali setiap detail.
Prioritas utama saat ini adalah memastikan penanganan korban dan mengumpulkan bukti-bukti krusial.
"Ya sedang didalami lah ya. Baru kita lihat tempatnya kan di situ, terus ada beberapa yang terluka. Sedang dicari apa penyebabnya," kata Djamari di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Hingga saat ini, pemerintah belum dapat menyimpulkan motif di balik ledakan tersebut.
Djamari Chaniago secara eksplisit menyatakan bahwa segala kemungkinan masih terbuka dan belum ada bukti yang mengarah pada satu skenario tunggal.
Publik diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.
"Belum tahu. Sama sekali belum tahu," kata Djamari.
Baca Juga: Wamenkopolkam Ungkap Fakta Baru Temuan Senpi di Ledakan Masjid SMA 72: Senjata Mainan!
Menjawab pertanyaan mengenai potensi keterkaitan insiden ini dengan aksi terorisme, Menko Polhukam menekankan bahwa kesimpulan tersebut masih prematur.
"Belum. Belum ada kesimpulan," kata Djamari.
Djamari memastikan adanya koordinasi tingkat tinggi antar-aparat keamanan dalam penanganan insiden ini.
Kehadiran Kapolda, Dandim, hingga perwakilan dari Kemenko Polhukam di lokasi menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengusut tuntas peristiwa yang mengganggu keamanan publik ini.
"Belum juga. Sekarang sedang diolah di situ dengan kapolda dan dandim dan wamen saya juga ada di sana," kata Djamari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India