Suara.com - Membeli motor matic bekas atau seken menjadi salah satu pilihan di tengah anggaran yang terbatas. Namun, meskipun terjangkau, motor matic tersebut tetap bisa digunakan dengan baik dan mudah perawatan.
Menggunakan motor matic memang tidak sesulit motor kopling karena hanya perlu memutar gas dan menarik tuas rem yang ada di handle kiri dan kanan.
Harga motor matic baru di pasaran dirasa mulai cukup tinggi sehingga kita harus bekas yang bekas sesuai kondisi kantong.
Akan tetapi sedikit catatan, dalam membeli kendaraan bekas harus paham konsekuensinya.
Melansir laman carmudi.co.id, berikut ini rekomendasi motor matic seken dengan budget sekitar Rp4 jutaan.
1. Suzuki Spin
Suzuki Spin bekas ini sekarang punya harga di kisaran Rp2 jutaan sampai Rp4 jutaan saja. Namun sayang banyak orang kurang suka dengan modelnya.
Suzuki Spin bisa dibilang punya ukuran yang hampir mirip Honda BeAT.
2. Honda BeAT
Baca Juga: Mesin Sekelas Honda Supra X 125 tapi Gantengnya Sekelas ADV 160: Mari Mengenal Vieste 125
Honda BeAT juga bisa dimasukkan ke dalam list pembelian motor matic seharga Rp4 jutaan.
Tapi Honda BeAT yang bisa didapatkan seharga ini biasanya yang tipe karbu alias generasi pertama dan kedua.
Biaya perawatan motor ini pun bisa dibilang sangat murah. Jadi saat membeli motor ini dalam kondisi bekas dan melakukan restorasi biayanya pun tak terlampau mahal.
Harga pasarannya terbilang sangat murah yakni berkisar di Rp3 jutaan sampai Rp4 jutaan.
Tapi sayang, Honda BeAT tipe ini konsumsi BBM-nya tidak terlalu bagus karena masih memakai karburator.
3. Honda Revo Matic
Motor yang satu ini bisa dibilang jadi salah satu motor yang cukup langka karena bentuknya bukanlah seperti motor matic kebanyakan.
Honda Revo matic merupakan sepeda motor bebek tetapi dibuat dengan mesin otomatis. Biasanya motor bebek memakai gigi manual, maka beda dengan Revo ini.
Masa produksinya pun juga tidak berlangsung lama, sekitar setahun saja sebelum benar-benar ditiadakan. Harga bekasnya berkisar di Rp4-7 jutaan.
Tapi karena peminatnya juga sedikit, mungkin saja barangnya juga tidak terlalu banyak. Jangan lupa perhatikan ketersediaan spare part-nya juga.
4. Honda Vario
Motor matic Honda Vario bisa dibeli dengan harga Rp4 jutaan.Tapi harus paham dulu kalau Honda Vario yang bisa didapatkan merupakan produksi 2000-an awal.
Harga bekasnya ada di kisaran Rp3 jutaan sampai Rp5 jutaan tergantung kondisi.
5. Yamaha Mio
Untuk mendapatkan motor matic bekas seharga Rp4 jutaan ada satu syarat, yaitu biasanya berusia lebih dari 7 tahun.
Salah satu motor yang bisa dibeli adalah Yamaha Mio lansiran 2000-an awal sampai 2013. Nama Yamaha Mio jelas tidak asing bagi pecinta otomotif, terutama di tahun 2010-an.
Motor buatan Yamaha ini cukup jadi motor yang populer di tahun tersebut. Tapi sekarang tidak lagi. Harga bekasnya sudah berada di Rp 3 jutaan sampai Rp 5 jutaan.
Bahkan dengan harga tak sampai Rp 4 jutaan, Carmudian sudah bisa mendapat motor matic ini dengan pajaknya yang hidup .
Yamaha Mio tersedia dengan berbagai varian di antaranya Mio Soul dan Mio Soul GT. Ada juga Yamaha Mio J yang memiliki harga untuk keadaan bekas sekitar Rp4 jutaan.
Perhatian sebelum beli motor matic bekas
Sebelum benar-benar membeli motor matic bekas, ada baiknya memahami beberapa hal. Ada baiknya bagian mesin mendapatkan penyegaran karena bagian tersebut cukup rentan.
Misalnya bagian CVT, internal mesin, atau bagian kaki-kaki wajib mendapatkan penyegaran. Lakukan penyegaran mesin dan komponen lain di bengkel yang terpercaya.
Jika tidak mau di bengkel resmi, kita bisa membawa ke bengkel spesialis. Biayanya bakal tergantung kerusakan yang dialami.
Dan biasanya sudah pasti ada kerusakan minimal keausan komponen bagian dalam mesin karena usia pakai yang cukup lama dan kita tidak tahu perawatan pemilik sebelumnya.
Penyegaran juga bisa dilakukan di bagian suspense yang biasanya sudah tidak karuan kondisinya. Alangkah baiknya suspensi diganti dengan yang baru.
Berita Terkait
-
Bukan ADV160, Matic Adventure Honda Ini Justru Punya Fitur Canggih
-
6 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga Kecil Satu Anak: Jok Lebar, Penggunaan Harian Nyaman
-
8 Tips Merawat Motor Matic Agar Awet dan Tetap Nyaman Dipakai Sehari-hari
-
Bukan Sekadar Gaya, Ini Cara Benar Naik Turun Motor Biar Nggak Jatuh Konyol
-
7 Motor Matic Bekas Tahun Muda di Bawah Rp10 juta, Tangguh untuk Harian
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?