Suara.com - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto mengungkapkan jika ada wacana Perum Bulog nanti akan berada di bawah Presiden langsung. Wacana tersebut akan diatur dalam Revisi UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Hal itu disampaikan Titiek Soeharto usai pihaknya menggelar rapat dengar pendapat (RDP) tertutup membahas Revisi UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan bersama perwakilan Kementerian, Badan Pangan Nasional, hingga Dirut Perum Bulog di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/5/2025).
"Fokusnya transformasi Bulog ya, untuk ke depannya, jadi perubahan rancangan undang-undang pangan ini intinya ya, transformasi Bulog. Bulog mau di kemanain gitu kelembagaannya," kata Titiek.
Ia mengatakan, kemungkinan besar Bulog nanti akan berada langsung di bawah Presiden.
"Insyallah, iya pokoknya kita cari yang terbaik dimana dulu aja Bulog bisa berfungsi bisa bikin kita swasembada, kenapa sekarang mesti terlalu banyak lembaga-lembaga macam-macam," ujarnya.
Saat disinggung apakah Bulog akan dijadikan seperti era Presiden kedua RI Soeharto, Titiek hanya menjawab secara diplomatis.
"Ya kalau bagus, kenapa kita nggak ikutin gitu loh," ujarnya.
"Kalau bicara dengan teman-teman sih arahnya ke situ, ke yang lebih baik lah gitu," sambungnya.
Kendati begitu, ia menegaskan, jika pihaknya juga menerima usulan lain untuk dibahas di RUU Pangan.
Baca Juga: Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton Terbesar Sejak Merdeka
"Jadi UU-nya harus ditata lagi, tadi banyak usulan-usulan misalnya juga mengenai waste, terbuangnya food waste itu ya. Itu juga tuh, kan nggak diatur, ini harus diatur gitu bagaimana mengenai food waste ini karena terlalu banyak bisa triliunan per tahun yang terbuang karena si food waste itu," pungkasnya.
Stok Beras 3,51 Juta Ton Tertinggi Dalam 57 Tahun
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, stok beras nasional saat ini mencapai 3.517.294 ton, tertinggi sejak 57 tahun terakhir, dan sepenuhnya berasal dari produksi dalam negeri tanpa adanya impor per awal Mei 2025.
"Stok beras tertinggi selama 57 tahun, seumur dengan saya. Ini kita bisa lihat sejak berdiri Bulog 1969 menurut informasi saya terima. Tapi yang terpenting datanya sejak 1969 sampai hari ini 2025 itu tertinggi dalam sejarah (stok beras nasional) 3,5 juta ton," kata Mentan dalam jumpa pers produksi beras nasional di Jakarta, Senin (5/5/2025).
Mentan menjelaskan bahwa cadangan beras saat ini lebih tinggi dibanding masa swasembada pangan 1984, saat penduduk hanya 100 juta lebih, sementara kini jumlah penduduk Indonesia mencapai 280 juta jiwa. Kala itu, pada Mei 1984 jumlah stok beras mencapai 2.402.899 ton.
Sementara itu, bila dibandingkan periode yang sama pada Mei 2024, jumlah stok beras secara nasional hanya mencapai 1.467.626 ton.
Berita Terkait
-
Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton Terbesar Sejak Merdeka
-
Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Riset Pertanian di Belanda Demi Ubah Nasib Petani Indonesia
-
Serapan Beras Bulog Bulan April Capai 1,3 Juta Ton: Kalahkan Serapan Tahunan 7 Tahun Terakhir
-
Terima Dubes Tiongkok hingga Selandia Baru, Titiek Soeharto Bahas Kerja Sama di Sektor Pertanian
-
Serapan Bulog Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara