Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana menjadikan hunian vertikal sebagai budaya tempat tinggal di Jakarta.
Untuk itu, ia akan menyiapkan ribuan unit Rumah Susun (Rusun) baru dalam waktu dekat ini.
Hal ini disampaikannya usai meresmikan Rusun Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis 8 Mei 2025 kemarin.
Nantinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun tiga rusun serta melakukan revitalisasi rusun yang ada di Jakarta Utara.
"Untuk itu pembangunan berikutnya ada di Rorotan, Padat Karya dan juga revitalisasi Rusun Marunda," ujar Pramono.
Proyek yang akan dikerjakan adalah Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rorotan IX Tahap I Jakarta Utara dengan dua tower, 16 lantai dan 484 unit.
Lalu, Rusunawa Rorotan IX Tahap II yang rencananya didirikan lima tower 16 lantai dengan 1.210 unit.
Kemudian, Rusunawa Padat Karya Tahap II dengan dua tower 16 lantai yang memiliki 381 unit.
Terakhir, Pemprov juga akan merevitalisasi Rusunawa Marunda Cluster C yang memiliki lima tower 20 lantai dengan 1.440 unit.
Baca Juga: Rusun Jagakarsa Resmi Dibuka! Harga Sewa Mulai Rp800 Ribuan, Siapa Saja yang Bisa Tinggal?
Pramono mengaku ingin memprioritaskan pembangunan Rusun di Jakarta. Sebab, pembangunannya lebih tertata dan rapi ketimbang rumah tapak.
"Termasuk kalau dilihat sudah bangunan ini sama sekali sudah tidak ada kabel yang keleleran, gantung-gantung," jelasnya.
Kemudian, ia ingin Rusun di Jakarta memiliki fasilitas publik lengkap yang menunjang segala kebutuhan penghuninya.
"Termasuk masjid, day care, klinik kesehatan, perpustakaan dan sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Pramono Anung-Rano Karno meresmikan Rumah Susun (Rusun) Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis 8 Mei 2025. Hunian bertingkat ini sudah mulai beroperasi komersil.
Rusun ini mulai dibangun sejak tahun 2023 lalu. Setelah 2 tahun dikerjakan, Rusun Jagakarsa ini memiliki tiga tower dengan total 723 unit yang bisa dihuni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Fokus Baru KPK di Proyek Whoosh: Bukan Pembangunan, Tapi Jual Beli Lahan yang Bermasalah!
-
Misteri Pelaku Bom SMAN 72: Kenapa Dipindah ke RS Polri dan Identitasnya Dirahasiakan?
-
Tangis Haru 32 Tahun: Kisah Marsinah, Buruh Pabrik yang Dibunuh, Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah