Suara.com - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menerapkan skema berbasis syarikah secara menyeluruh di Mekkah, Arab Saudi.
Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan.
"Perubahan sistem ini bertujuan untuk memastikan setiap jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan yang lebih terstruktur, profesional, dan optimal," tutur Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi di Mekkah, baru-baru ini.
Kloter campuran, yang terjadi akibat keterlambatan visa, perubahan manifes, dan sinkronisasi data, membuat satu kloter terdiri atas jemaah dari lebih dari satu syarikah.
Meskipun demikian, PPIH memastikan bahwa jemaah tetap mendapatkan hak layanannya secara penuh.
“Penempatan hotel di Madinah tetap mengacu pada susunan kloter demi kenyamanan jemaah, meski ini menjadi tantangan bagi syarikah dalam pemberian layanan,” ujarnya.
Sementara untuk penempatan hotel di Makkah tetap berdasarkan syarikah. Ini juga berlaku dalam layanan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Hingga hari ke-10 operasional, layanan dasar seperti akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan ibadah, dan distribusi kartu Nusuk tetap berjalan lancar.
Secara bertahap, jemaah memperoleh kartu tersebut.
Baca Juga: Suhu Madinah Capai 45 Derajat di Siang Hari, Kemenkes Bagikan Oralit dan Masker ke Jemaah Haji RI
Diketahui bahwa sejak 2022, Arab Saudi menetapkan kebijakan transformasi layanan haji dari berbasis wilayah ke berbasis perusahaan penyedia layanan atau syarikah.
Sistem ini memudahkan pengendalian, memperjelas koordinasi, dan mempercepat respons terhadap kebutuhan jemaah di lapangan.
“Dengan skema ini, kami memastikan layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina lebih terorganisir, mulai dari transportasi hingga akomodasi,” kata Muchlis.
Indonesia menyambut kebijakan ini dengan melakukan penyesuaian bertahap yang tetap memprioritaskan kenyamanan dan perlindungan jemaah.
Muchlis menegaskan, meskipun di Makkah jemaah dikelompokkan berdasarkan syarikah, skema kepulangan tetap menggunakan format kloter seperti saat keberangkatan.
Hal ini penting untuk menjaga integrasi data, serta kenyamanan sosial jemaah.
Sementara itu, Bus Shalawat untuk antar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram telah siap digunakan.
Bus Shalawat menjadi salah satu layanan transportasi yang disiapkan PPIH bagi jemaah haji selama di Mekkah.
Trasnportasi tersebut akan mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi dan pulang dan beroperasi selama 24 jam.
"Di Mekkah, kita siapkan Bus Shalawat yang akan beroperasi 24 jam untuk mengantar Kemenag dari hotel ke Masjidil Haram," kata Muchlis.
"Kita siapkan layanan inklusi, dengan hadirkan bus Shalawat yang ramah dengan jemaah lansia dan berkebutuhan khusus," sambungnya.
Menurutnya, ada 32 bus shalawat dengan spesifikasi ramah bagi pengguna kursi roda, penyandang disabilitas, dan jemaah berkebutuhan khusus lainnya.
Muchlis mengemukakan bahwa bus didesain khusus dengan low deck yang bisa dilewati kursi roda.
Kemudian pada bagian dalam juga disiapkan ruang khusus untuk menyimpan kursi roda.
"Seluruh armada telah dipasang GPS dan CCTV yang dapat diakses oleh petugas," sebut Muchlis.
Jemaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah, akan menggunakan Terminal Syib Amir.
Kemudian untuk jemaah yang tinggal di wilayah Jarwal, akan menggunakan terminal Jabal Kakbah.
Sedangkan untuk jemaah yang tinggal di wilayah Misfalah, mereka akan menggunakan Terminal Ajyad.
Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus dalam penyiapan layanan bus Shalawat.
Lima perusahaan itu adalah Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer.
Kepala Bidang Transportasi pada PPIH Arab Saudi, Mujib Roni mengingatkan kepada jemaah bahwa layanan tersebut sudah termasuk dalam unsur pembiayaan pada Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Para supir sudah dibayar sehingga jemaah tidak perlu memberikan tips.
"Tidak ada uang tips, baksyis, apalagi pungutan liar," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat