Suara.com - Kementerian Kebudayaan disarankan lebih fokus mengurus persoalan budaya dan mental di masyarakat untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Peran kementerian itu dinilai belum menyentuh akar persoalan mentalitas bangsa yang lemah, seperti yang dikritik oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini.
Menurut konsultan karier sekaligus pengamat pendidikan Ina Liem, selama ini Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) yang kekinian dipimpin oleh Fadli Zon cenderung hanya menangani urusan seni seperti museum, konser, dan pertunjukan, namun belum menyuarakan secara tegas arah karakter bangsa ke depan.
Bahkan wacana revolusi mental yang telah digagas sejak era Presiden RI ke-7 Joko Widodo juga dinilai masih gagal diwujudkan pemerintah.
"(Revolusi mental) menurut saya memang belum berhasil, tapi harusnya bukan terus (digalakkan tapi) semakin senyap. Dan ini yang pertama harus menyuarakan itu ranahnya Kementerian Kebudayaan (Kemenbud)," beber Ina Liem kepada Suara.com saat dihubungi pada Rabu (21/5/2025).
"Tapi Kementerian Kebudayaannya baru ngurusin yang seni-seni, museum, musik, konser. Justru kan mentalitas bangsa kita mau seperti apa? Mau revolusi mental itu ya dari dia dulu," sambung Ina Liem.
Selain itu, Ina Liem juga menyoroti data yang pernah dirilis KPK soal karakter masyarakat Indonesia, yang seharusnya ditanggapi secara serius dan dijadikan pijakan untuk perubahan oleh Kementerian Kebudayaan dalam rencana program pendidikan karakter.
"Harusnya dari Kementerian Kebudayaan dulu mengajak. Dan itu diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang mana lebih fokus pendidikan karakter. Kemudian masalah yang lebih teknikalnya di Diktisaintek," ucapnya.
Lebih lanjut, Ina Liem juga menyayangkan bahwa hingga kini, nilai-nilai dasar yang membentuk karakter bangsa belum juga berubah.
Baca Juga: Telak! Emak-emak Sindir Ojol yang Ngotot Narik: Kami Demo Pakai Hati Nurani, Bukan Budak Aplikator!
Ina Liem juga menyoroti soal kritik terhadap mentalitas bangsa Indonesia sudah dilontarkan oleh sastrawan sekaligus jurnalis Mochtar Lubis pada 1970. Menurutnya, selama 50 tahun kritik soal mentalitas bangsa Indonesia itu tak juga ditanggapi secara serius oleh pemerintah.
"Ini yang kok tidak ada gerakan selama 50 tahun. Kalau di dunia pendidikan menurut saya kan itu sudah parah sekali, 50 tahun kok tidak ada perubahan," kritiknya.
Sri Mulyani Sebut SDM Indonesia Lemah
Diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebutkan kalau sumber daya manusia (SDM) Indonesia masih belum banyak terlihat di kancah global, khususnya di dunia kerja internasional.
Pernyataan Sri Mulyani menunjukkan daya saing SDM Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara lain.
Sri Mulyani juga mencontohkan posisi penting di Islamic Development Bank (IDB) yang belum berhasil diisi oleh perwakilan dari Indonesia.
Berita Terkait
-
Telak! Emak-emak Sindir Ojol yang Ngotot Narik: Kami Demo Pakai Hati Nurani, Bukan Budak Aplikator!
-
Budi Arie Diduga Kecipratan Fee Judol, Jokowi Ogah Ladeni Wartawan
-
Ngaku Tak Masalah jadi Terlapor Kasus Ijazah Palsu, Jokowi: Saya Kasihan, tapi Ini Sudah Keterlaluan
-
Diperiksa Bareskrim, Jokowi Ngaku Dicecar 22 Pertanyaan: Mulai Ijazah SD, SMP hingga Universitas
-
Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Mahasiswa Gugat UU MD3 Agar Rakyat Bisa Pecat Anggota DPR, Parlemen Khawatir Timbulkan Kekacauan
-
Palu Hakim Lebih Ringan dari Tuntutan, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Divonis 4,5 Tahun Penjara
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan
-
Kompak Berkemeja Putih, Begini Penampakan 23 Terdakwa Demo Agustus di Ruang Sidang
-
Deretan Fakta AKBP Basuki, Benarkah Ada Hubungan Spesial di Balik Kematian Dosen Untag?
-
KPK Periksa Tiga Kepala Distrik Terkait Korupsi Dana Operasional di Papua
-
Semeru 'Batuk' Keras, Detik-detik Basarnas Kawal 187 Pendaki Turun dari Zona Bahaya
-
Geger Kematian Dosen Cantik Untag: AKBP Basuki Dikurung Propam, Diduga Tinggal Serumah Tanpa Status
-
Pohon 'Raksasa' Tumbang di Sisingamangaraja Ganggu Operasional, MRT Jakarta: Mohon Tetap Tenang