Suara.com - Sampah plastik masih menjadi ancaman nyata bagi lingkungan Indonesia, yang jika dibiarkan tak tertangani berpotensi merusak kesehatan individu hingga ekosistem alam.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), plastik menyumbang 19,71 persen dari total timbulan sampah nasional yang mencapai 33,98 juta ton pada 2024. Dari jumlah itu, sekitar 60 persen berpotensi bocor ke lingkungan dan sebagian besar berakhir di laut, menghasilkan mikroplastik yang berbahaya bagi ekosistem dan manusia.
Bahaya Nyata Sampah Plastik di Indonesia: Bukan Sekadar Isu Lingkungan
Sampah plastik telah menjadi krisis multidimensional di Indonesia. Lebih dari sekadar pemandangan yang mengganggu, iniilah beberapa bahaya nyata yang ditimbulkan oleh tumpukan plastik, berdasarkan temuan dari United Nations Environment Programme (UNEP):
1. Ancaman Kesehatan Manusia
Mikroplastik masuk ke rantai makanan kita. Penemuan mikroplastik dalam ikan, garam, bahkan air minum telah menjadi kenyataan. Konsumsi mikroplastik ini berpotensi memicu berbagai masalah kesehatan yang belum sepenuhnya terungkap, mulai dari gangguan pencernaan hingga potensi masalah hormonal.
2. Kerusakan Ekosistem Laut yang Parah
Indonesia adalah salah satu penyumbang sampah plastik laut terbesar dunia. Plastik-plastik ini mencemari terumbu karang, menjebak dan membunuh biota laut seperti penyu dan lumba-lumba, serta merusak habitat alami. Ini mengancam keanekaragaman hayati laut kita yang luar biasa.
3. Pemicu Banjir dan Pencemaran Tanah
Baca Juga: Lestarikan Bumi Lewat Sentuhan Digital: Aplikasi Ini Ajarkan Anak Nilai Keberlanjutan Sejak Dini
Tumpukan sampah plastik di perkotaan dan permukiman seringkali menyumbat saluran air dan sungai, yang menjadi penyebab utama banjir saat musim hujan. Di daratan, sampah plastik juga melepaskan zat kimia berbahaya ke dalam tanah, mencemari kesuburan tanah dan mengancam pertanian.
4. Dampak Ekonomi yang Merugikan
Sektor pariwisata, terutama pariwisata bahari, sangat terpukul dengan adanya sampah plastik yang mencemari pantai dan laut. Nelayan juga mengalami kerugian akibat hasil tangkapan yang berkurang dan kerusakan alat tangkap mereka yang tersangkut sampah plastik.
5. Polusi Udara Beracun dari Pembakaran Sampah
Praktik pembakaran sampah plastik, yang masih umum dilakukan di banyak daerah, melepaskan dioksin dan furan. Ini adalah zat karsinogenik (penyebab kanker) yang sangat berbahaya jika terhirup, menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi, hingga risiko kanker jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
Bahaya sampah plastik ini nyata dan mendesak. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung inisiatif daur ulang adalah langkah kecil namun krusial untuk melindungi masa depan Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia