Suara.com - Sebanyak 176 titik tambang ilegal ditemukan beroperasi di 16 kabupaten dan satu kota di Jawa Barat. Kasus ini terungkap setelah peristiwa Gunung Kuda Cirebon.
Kepala Dinas ESDM Jabar Bambang Tirto Yuliono mengatakan, ratusan titik tambang ilegal di Jabar itu juga dilaporkan kepada pihak berwajib.
“Yang ada di Jabar totalnya 176 tambang ilegal,” katanya, dilansir dari Antara, Minggu 1 Juni 2025.
Ia mengatakan data tersebut, merupakan hasil pendataan lintas wilayah yang saat ini telah dilaporkan ke aparat penegak hukum.
Dinas ESDM Jabar, kata dia, kini tengah menyusun langkah pengawasan administratif terhadap para pemegang izin resmi agar tidak terjadi penyimpangan izin eksplorasi menjadi praktik pertambangan.
Ia menuturkan sebagai bentuk pengawasan aktif, Dinas ESDM Jabar akan menerbitkan dua jenis surat edaran.
Menurut Bambang, surat pertama ditujukan kepada 233 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi agar melaksanakan penambangan secara legal, tertib, dan sesuai rencana kerja.
“Kami akan mengirimkan surat dari saya pribadi ke seluruh pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi agar menjalankan aktivitas dengan baik dan benar,” ujarnya.
Ia menyebutkan untuk surat kedua, akan dikirimkan kepada 109 perusahaan pemegang IUP Eksplorasi agar tidak melakukan kegiatan pertambangan di luar koridor eksplorasi.
Baca Juga: Longsor Tambang Galian Gunung Kuda, Korban Meninggal Bertambah Jadi 17 Orang
Pihaknya menilai hal ini penting, karena diduga ada beberapa pengelola yang menggunakan izin eksplorasi untuk langsung menambang.
Lebih lanjut, Bambang menuturkan, pengawasan terhadap aktivitas tambang legal akan berbasis pada dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang wajib disusun perusahaan setiap tahun.
Ia mengatakan dokumen ini memuat rencana produksi, volume penggalian, serta strategi reklamasi dan pascatambang.
“RKAB penting karena di dalamnya termuat target produksi dan bagaimana perusahaan bertanggungjawab atas kondisi pasca tambang,” tuturnya.
Pemprov Jabar, tambah dia, bakal memperketat evaluasi RKAB sebagai bagian dari langkah antisipatif terhadap penyimpangan praktik pertambangan.
"Jadi, di dokumen RKAB itu berisikan tentang bagaimana dia (pengelola) melakukan rencana penambangan,” ucap dia.
Tragedi Gunung Kuda Cirebon
Sebanyak 19 korban meninggal dunia dalam peristiwa longsor di kawasan tambang Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat hingga Minggu 1 Juni 2025 sudah ditemukan.
Pencarian itu dilakukan oleh Tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan. Mereka sudah mengevakuasi 19 korban meninggal dunia.
Komandan Korem 063/SGJ Cirebon Kolonel Inf Hista Soleh Harahap, mengatakan proses evakuasi dan pencarian korban telah dimulai sejak pukul 07.00 WIB, berdasarkan hasil asesmen di lapangan.
Ia menyebutkan awalnya evakuasi dibagi ke dua titik yaitu worksheet A (barat) dan B (timur). Namun petugas gabungan akhirnya memfokuskan penyisiran pada worksheet A.
“Pencarian semula dilakukan di dua titik, namun difokuskan ke titik barat atau worksheet A akibat longsor susulan di wilayah timur (worksheet B),” katanya.
Menurutnya, aktivitas pencarian dilakukan dengan kombinasi alat berat dan upaya manual oleh personel gabungan.
Ia menyampaikan dalam proses tersebut, terdapat dua jenazah korban yang berhasil dievakuasi setelah tertimbun material longsor sejak Jumat (30/5).
Namun pada pukul 13.00 WIB, kata Hista, proses evakuasi dihentikan sementara akibat adanya longsor susulan yang terjadi beberapa kali di sektor timur.
"Kami memutuskan menghentikan sementara kegiatan di lapangan sambil menunggu asesmen lanjutan serta kedatangan alat pemantau tanah untuk memonitor potensi longsor susulan," ujarnya.
Dia menuturkan dengan hasil evakuasi hari ini, membuat total korban tewas yang sudah dievakuasi menjadi 19 orang.
Berdasarkan data, lanjutnya, mayoritas korban merupakan buruh atau kuli yang ikut dalam aktivitas penambangan di kawasan Gunung Kuda.
Hista berharap seluruh korban yang saat ini masih dinyatakan hilang atau tertimbun material longsor, dapat ditemukan secepat mungkin.
"Kami akan memaksimalkan pencarian setelah alat pemantau tiba. Mudah-mudahan enam korban yang belum ditemukan bisa segera kami evakuasi dalam waktu dekat," katanya.
Berdasarkan data dari BPBD Jabar, berikut adalah daftar 19 korban meninggal yang telah berhasil diidentifikasi:
1. Andri (41), Kuningan.
2. Sukadi (48), Astanajapura, Cirebon.
3. Sanuri (47), Palimanan, Cirebon.
4. Sukendra, Dukupuntang, Cirebon.
5. Dendi Hirmawan (40), Bandung.
6. Sarwah (36), Sumber, Cirebon.
7. Rusjaya (48), Palimanan, Cirebon.
8. Rion Firmansyah, Palimanan, Cirebon.
9. Rino Ahmadi (28), Dukupuntang, Cirebon.
10. Ikad Budiarso (47), Ciwaringin, Cirebon.
11. Toni (46), Palimanan, Cirebon.
12. Wastoni Hamzah (25), Indramayu.
13. Jamaludin (49), Indramayu.
14. Suparta (42), Palimanan, Cirebon.
15. Sakira Bin Jumair (44), Gempol, Cirebon.
16. Sunadi (30), Dukupuntang, Cirebon.
17. Sanadi Bin Darya (47), Gempol, Cirebon.
18. Nalo Sanjaya (53), Dukupuntang, Cirebon.
19. Wahyu Galih (26), Cipanas, Cirebon.
Adapun enam korban yang masih dalam pencarian antara lain:
1. Muniah (45), Cikeduk, Cirebon.
2. Sudiono (51), Dukupuntang, Cirebon.
3. Tono Bin Sudirman (57), Dukupuntang, Cirebon.
4. Dedi Setiadi (47), Dukupuntang, Cirebon.
5. Nurakman (51), Dukupuntang, Cirebon.
6. Puji Siswanto (50), Majalengka.
Berita Terkait
-
Longsor Tambang Galian Gunung Kuda, Korban Meninggal Bertambah Jadi 17 Orang
-
Buntut Longsor Tambang Batu Cirebon, DPR Desak Hal Ini ke Pemerintah
-
Delapan Korban Longsor Gunung Kuda Diduga Masih Tertimbun, Polri Kerahkan Anjing Pelacak
-
PT Timah Lemah Lawan Tambang Ilegal, BPK Cium Kerugian Negara Rp 33,49 Triliun
-
Roy Marten Terlibat Tambang Ilegal di Jambi? Ini Klarifikasinya!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres