Suara.com - Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) sukses menyelenggarakan Kongres ke-2 mereka, yang bertepatan dengan perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-4 partai tersebut pada 1 Juni lalu. Dalam gelaran ini, Agus Jabo Priyono secara aklamasi kembali ditetapkan sebagai Ketua Umum PRIMA untuk periode 2025-2029.
Kongres ini mengusung tema ambisius "Bersama Prabowo-Gibran Bangun Persatuan Nasional Menuju Rakyat Adil Makmur," menandakan komitmen PRIMA untuk bersinergi dengan pemerintahan yang baru.
Agus Jabo Priyono, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Sosial di Kabinet Merah Putih, mengungkapkan bahwa dirinya diusulkan oleh seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Kota/Kabupaten (DPK) se-Indonesia yang hadir dalam Kongres. Meskipun mendapat dukungan penuh, Agus Jabo tidak langsung menerima tawaran tersebut. Ia justru mengajukan sebuah syarat penting kepada para peserta kongres.
“Saya siap menjadi Ketua Umum kembali dengan syarat kawan-kawan mau berjuang dengan keras dan sehebat-hebatnya untuk membesarkan partai,” tegas Agus Jabo dalam pidato politiknya pada Minggu, 1 Juni 2025.
Menurut Agus Jabo, dalam upaya membesarkan partai, ia meminta seluruh kader dan anggota PRIMA untuk selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan partai dan kepentingan pribadi.
Sosok Agus Jabo Priyono
Agus Jabo Priyono, lahir di Magelang pada 16 Mei 1969, adalah figur yang tidak asing di dunia pergerakan dan politik Indonesia. Ia menempuh pendidikan strata satu (S1) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Dikutip dari situs resmi Partai PRIMA, perjalanan Agus Jabo merupakan kader Pelajar Islam Indonesia (PII) saat masih pelajar. Ia kemudian kuliah di UNS Surakarta.
Semasa menjadi mahasiswa, Agus Jabo bersama kawan-kawan seperjuangannya memiliki peran penting dalam sejarah reformasi Indonesia. Mereka mendirikan Partai Rakyat Demokrasi (PRD) pada tahun 1996, sebuah entitas politik yang secara aktif berkecimpung dalam gerakan reformasi yang berujung pada lengsernya rezim Orde Baru. Keanggotaan PRD pada masa itu sebagian besar diisi oleh para mahasiswa dan aktivis dari berbagai kelompok masyarakat yang secara lantang menentang otokrasi di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Baca Juga: Dana Parpol Rp20 Miliar Cair dari Kemendagri, Gerindra: Belum Cukup untuk Kegiatan Partai Kami
PRD, yang didirikan oleh Agus Jabo beserta rekan-rekan seperjuangannya, sempat mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) 1999. Pemilu ini merupakan pesta demokrasi nasional pertama yang terbuka dan berlangsung secara demokratis pasca-tumbangnya rezim Orde Baru. Meskipun demikian, setelah pemilu tersebut, PRD tidak lagi berpartisipasi dalam pemilu-pemilu berikutnya.
Namun, perjalanan Agus Jabo di kancah politik tidak berhenti di situ. Pada tahun 2021, Agus Jabo bersama dengan sejumlah pengurus pusat PRD mendeklarasikan pembentukan partai politik baru yang diberi nama Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA). Pembentukan PRIMA menandai babak baru dalam perjuangan politik Agus Jabo dan rekan-rekannya.
PRIMA secara terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dukungan ini membuahkan hasil signifikan. Pada pengumuman Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Agus Jabo Priyono didapuk sebagai Wakil Menteri Sosial (Wamensos). Penunjukan ini menempatkannya dalam posisi kunci di pemerintahan, memungkinkan ia untuk berkontribusi langsung pada pembangunan nasional.
Dalam perayaan Harlah PRIMA yang baru lalu, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro sempat menyinggung sebuah fenomena menarik mengenai Partai PRIMA. Juri Ardiantoro menyatakan bahwa Partai PRIMA bisa disebut beruntung, sebab meskipun tidak ikut berkompetisi pada Pemilu 2024, partai ini justru berhasil ikut berkuasa dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan Juri ini menyoroti strategi dan posisi politik PRIMA yang unik. Meskipun tidak meraih kursi di parlemen melalui pemilihan umum, dukungan politik yang diberikan kepada pasangan pemenang Pilpres telah membuka jalan bagi PRIMA untuk berkontribusi langsung dalam lingkaran pemerintahan.
Berita Terkait
-
Di Tengah Momen Prabowo-Megawati Bisik-bisik hingga Bercanda, Gibran Bilang Begini
-
Kader PSI Dian Sandi Serahkan Bukti 'Rahasia' dalam Flashdisk ke Polisi!
-
Puan Maharani Singgung Dana Parpol Naik 10 Kali Lipat, KPK Langsung Bereaksi
-
Raja Juli Antoni Mendadak Temui Jokowi di Solo, Bahas Calon Ketua Umum PSI?
-
Amran Sulaiman dan Mimpi Besar PPP Lolos Parlemen
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil