Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengingatkan masyarakat Sunda di Bogor untuk tidak malu mengucapkan bahasa Sunda, termasuk yang terkesan tabu dan berbau pornografi.
Dedi menyebut, dalam bahasa Sunda tidak ada bahasa halus dan kasar. Priangan Timur dan Barat memiliki struktur bahasa yang masing-masing memiliki sejarah.
"Untuk itu jangan lah malu orang bogor, merasa rendah diri tidak bisa berbahasa yang halus berbahasalah yang kasar, karena kita makhluk kasar bukan makhluk halus," kata Dedi saat upacara Hari Jadi Bogor di Cibinong, Selasa 3 Juni 2025.
Ia menyebut, tingkatkan bahasa yang tertinggi adalah bahasa rasa. Bahasa rasa, kata dia, adalah bahasa yang keluar dari hati kita, tidak direka-reka.
"Maka dia bahasa original maka pemimpin ngomong sekasar apapun, kalau lahir dari jiwanya maka rakyat akan mendengarnya dengan rasa," jelas dia.
"Kalau kata abah Anom, lamun nyarita make letah kadenge na ku ceuli, tapi lamun nyarita na ku hate katerima na ku rasa," lanjutnya.
Sehingga, kata dia, tidak ada bahasa yang tabu seperti kata Ewe yang dianggap kasar di Priangan Timur. Sementara di Priangan Barat Ewe adalah kata yang lumrah untuk menjelaskan seorang perempuan.
"Maka hari ini omongan saya biasa, baca enslikopedia, kalau di daerah priangan kalimat Ewe itu menjadi kalimat yang sangat kasar dan norak. Tapi ewe itu adalahnya artinya perempuan, itu bahasa Sunda. Silakan cek enslikopedia, kenapa ini menjadi sesuatu yg tabu? Karena malu diucapkan, kenapa malu diucapkan? Karena rendah diri," jelas dia.
Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Megawati Dinilai Perkuat Koalisi Informal Tanpa Akui Gibran
Berita Terkait
-
PDIP Terpopuler di Hasil Survei, Adian Napitupulu: Bukti Pesan Ibu Mega Terus Bergema!
-
Ungkit Nama Jokowi, Analis Ungkap 2 Hal yang Bikin PDIP Urung Gelar Kongres
-
Sidak Pasar Trusmi, Dedi Mulyadi Singgung Bupati Cirebon
-
Pertemuan Prabowo-Megawati Dinilai Perkuat Koalisi Informal Tanpa Akui Gibran
-
Survei Kepuasan Publik Keok dengan Dedi Mulyadi, Rano Karno: Gak Usahlah Bandingi Wilayah Lain
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Kabar Gembira! Pramono Anung Gratiskan Moda Transportasi Jakarta di Malam Tahun Baru 2026