Sementara itu, Kang Gyuri, seorang pembelot asal Korea Utara yang berhasil melarikan diri pada 2023 dan kini tinggal di Korea Selatan, menceritakan pengalaman kelamnya hidup dalam pengawasan total.
“Saya merasa tercekik. Saya dulu berpikir pembatasan seperti ini normal. Saya mengira negara lain juga hidup seperti itu. Tapi setelah keluar, saya sadar hanya Korea Utara yang seperti ini,” ungkapnya.
Upaya penyelundupan media dari Korea Selatan, seperti drama dan musik K-pop, terus dilakukan oleh para aktivis dengan cara-cara unik, seperti mengapungkan USB dalam botol ke perbatasan sungai.
Namun, risikonya sangat besar, dan pemerintah Korea Utara menanggapinya dengan tindakan yang brutal.
Di tengah gelombang globalisasi dan keterbukaan informasi, Korea Utara justru semakin membentengi diri dengan teknologi yang mengintai warganya sendiri.
Di tangan rezim otoriter, teknologi bukanlah alat pembebasan, melainkan senjata represi.
Smartphone yang seharusnya menjadi simbol konektivitas dan kemerdekaan justru berubah menjadi mata-mata negara yang selalu mengintai, mencatat, dan mengontrol setiap detik kehidupan rakyatnya.
Temuan ini menjadi pengingat bahwa dalam konteks otoritarianisme, teknologi dapat menjadi pisau bermata dua: membawa harapan, tapi juga ketakutan. Dan di Korea Utara, sisi gelap itu sangat nyata.
Baca Juga: 7 Rekomendasi HP dengan Baterai Super Awet, Harga Mulai Rp2 Jutaan
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?