Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M Sarmuji memuji pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presidwn RI Gibran Rakabuming Raka dengan Presiden kelima RI yang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam momen Hari Lahir Pancasila beberapa waktu lalu.
"Bagus dong, pertemuan antara Bu Mega dengan Mas Gibran itu sesuatu yang sangat bagus ya meskipun orang mengatakan itu pertemuan fisik ya apapun lah," kata Sarmuji di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Ia mengatakan, apa pun momen pertemuannya, Gibran disebut bisa memetik pelajaran dari senior seperti Megawati.
"Mau pertemuan fisik, mau pertemuan apa saja, itu baik buat negara. Mas Gibran juga berkesempatan untuk bisa belajar bagaimana bersikap dengan ibu Mega yang lebih senior, mungkin Bu Mega juga punya kesempatan untuk menasehati Mas Gibran meskipun untuk tahap kemarin barangkali belum," katanya.
Ia mengatakan, justru semakin sering bertemu akan semakin akrab.
"Tetapi orang kalau makin sering ketemu rasanya makin akrab. Mudah-mudahan sering ketemu, mudah-mudahan ya," pungkasnya.
Wapres Disebut Hilang Marwah
Gesture Gibran saat bertemu Megawati di acara peringatan Harlah Pancasila turut disorot oleh Pengamat politik, Rocky Gerung.
Dalam acara kenegaraan itu, Rocky Gerung menyebut jika Gibran telah kehilangan marwahnya sebagai Wapres. Hal itu disampaikan Rocky menanggapi posisi Gibran yang berdiri di belakangan Megawati. Dia menganggap jika sikap Gibran tampak canggung ketika turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Bela Gibran? Golkar soal Usulan Pemakzulan di MPR-DPR: Mas Wapres Belum Langgar Hukum
Rocky pun menyebut jika sikap Gibran dan Megawati berkaitan dengan konflik antara PDIP dan mantan Presiden Jokowi.
"Tentu konteksnya adalah ketegangan politik atau sebut aja ketegangan awalnya sekarang jadi konflik politik antara PDIP dengan Presiden Jokowi itu dan Gibran tidak lagi dilihat sebagai wajah dari kekuasaan tetapi wajah dari Jokowi pada akhirnya kan," beber Rocky Gerung dalam siniar di akun Youtube pribadinya.
"Jadi kalau Gibran berjalan di belakang Megawati, lalu netizen mulai menganggap bahwa ya itu artinya secara moral atau bahkan secara sebetulnya politik aristokratik. Gibran itu tidak lagi dianggap sebagai sosok yang punya political standing apalagi moral standing untuk berjalan berdampingan dengan Ibu Mega atau berdampingan dengan Presiden," sambung Rocky Gerung.
Dalam siniarnya, keterangan politik Jokowi dan Megawati bisa dengan mudah terbaca dengan gesture Gibran ketika bertemu dengan Megawati. Padahal menurut Rocky, Gibran yang notabene-nya adalah Wapres malah terlihat canggung hingga berjalan di belakangan Megawati yang hanya merupakan tamu dalam peringatan Harlah Pancasila.
"Jadi kondisi real dari politik kita terbaca di dalam persaingan bahasa tubuh antara Ibu Mega dan wakil presiden Pak Gibran. Ini sah sebagai model baru untuk melihat potensi ketegangan politik dengan mengurai suasana yang diliput oleh satu peristiwa kemarin soal hari lahirnya Pancasila. Lalu terlihat bahwa ada kecanggungan pada saudara Gibran tuh," ungkap Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menyebut jika momen pertemuan para tokoh itu justru membuat Gibran kehilangan marwah sebagai Wapres.
Tag
Berita Terkait
-
Bela Gibran? Golkar soal Usulan Pemakzulan di MPR-DPR: Mas Wapres Belum Langgar Hukum
-
Ngotot Lengserkan Gibran, Surat Fachrul Razi Dkk Ternyata Tak Bisa Ujug-ujug Diproses DPR, Kenapa?
-
Diri di Belakang Megawati, Rocky Gerung Sebut Gibran Canggung: Wapres Kehilangan Marwah karena...
-
Dipuji-puji karena Dietnya Berhasil, Prabowo Pangling Lihat Megawati: Ibu Luar Biasa!
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
Terkini
-
YLKI Desak Penyelesaian Masalah Stok dan Harga Beras di Pasaran
-
Eks Stafsus Jokowi Wafat: Ini Sepak Terjang hingga Karier Politik Arif Budimanta
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern