Suara.com - Tingginya harga beras belakangan ini dikeluhkan sejumlah pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Hal ini disinyalir terjadi karena sejumlah kebijakan pemerintah terkait penyediaan beras untuk pedagang.
Salah satu manajer gudang toko beras di Pasar Induk Beras Cipinang mengatakan pihaknya sampai kesulitan mencari pasokan beras untuk dijual.
Pantauan Suara.com, di gudang yang dikelola perusahaan itu memang terlihat sepi.
Terdapat beberapa tumpukan beras dan kardus tapi tak sampai memenuhi seperempat kapasitas gudang.
"Ini dari 200 ton (kapasitas) aja cuma berapa. Paling 10 sampai 15 (ton) saja ini (terisi)," ujarnya saat ditemui Suara.com di lokasi, Rabu (4/6/2025).
Ia menilai ada faktor perusahaannya yang kurang mendapatkan pasokan beras dengan harga wajar dari daerah.
Namun, ia mengakui banyak toko lainnya di Pasar Induk Beras Cipinang yang tak memiliki stok beras dalam jumlah banyak.
"Kami juga kekurangan, mungkin pasokan dari daerah juga berkurang. Biasanya pagi truk datang pada penuh ini gak terlalu," jelasnya.
Menurutnya, tingginya harga beras ini sudah terjadi sejak bulan Mei lalu, khususnya setelah lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.
Baca Juga: Bela Gibran? Golkar soal Usulan Pemakzulan di MPR-DPR: Mas Wapres Belum Langgar Hukum
Biasanya, setelah puncak kenaikan harga beras terjadi sebelum lebaran, setelahnya harga kembali landai dan pasokan lebih aman. Jika dibandingkan dengan musim setelah lebaran, ia mengakui tahun ini kenaikan harga beras cukup parah.
"Kan biasanya sebelum lebaran ya ramai (pasokan beras) jadinya. Setelah lebaran landai tapi gak sekosong sekarang," ungkapnya.
Di satu sisi, ia mengaku mendengar adanya kebijakan pemerintah yang memfokuskan penyerapan beras ke Bulog selalu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Belum lagi ditambah dengan larangan impor beras dari pemerintah yang mengakibatkan kurangnya ketersediaan pasokan beras.
"Kan pemerintah lagi gencar menuhin Bulog ya. Jadi masayarakat langsung ke Bulog. Penyerapan langsung ke sana," ucapnya.
Mengenai pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menyebut kenaikan harga beras terjadi karena anomali dalam distribusi beras, ia mengaku tak mengetahuinya.
Berita Terkait
-
Bela Gibran? Golkar soal Usulan Pemakzulan di MPR-DPR: Mas Wapres Belum Langgar Hukum
-
Masih Dendam ke Jokowi? Analis Sebut Wajar Megawati Cueki Gibran: Artinya Memang Tak Suka
-
Dorong MPR-DPR Lengserkan Gibran, PDIP Angkat Topi ke Fachrul Razi dkk: Patut Diapresiasi, karena...
-
Diri di Belakang Megawati, Rocky Gerung Sebut Gibran Canggung: Wapres Kehilangan Marwah karena...
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting