Suara.com - Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa baru-baru ini menyoroti tahun di mana mantan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) semasa dirinya masih menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dokter Tifa diketahui menjadi salah satu tokoh yang vokal dalam mempertanyakan keaslian ijazah milik Jokowi. Dalam cuitan terbarunya melalui akun X @DokterTifa, ia curiga jika Jokowi melakukan KKN dua kali.
Bukan tanpa sebab, pasalnya tahun KKN yang dibeberkan oleh Bareskrim Polri dengan yang diucapkan langsung oleh Jokowi ternyata berbeda.
"Jokowi KKN dua kali? Lha! Lho! Waduh, saya sebetulnya sudah mau diam dulu karena persiapan ujian, jadi komentar lagi ini. Bareskrim, pada konferensi persnya, tanggal 22 Mei 2025, menyatakan bahwa Joko Widodo, mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980 melaksanakan kegiatan KKN tahun 1983! Lengkap dengan foto-foto KKN tahun 1983. Lha kok Pak Jokowi, di menit 1:54 malah mengaku ikut KKN tahun 1985 awal," tulis dokter Tifa.
Menit yang ditulis oleh dokter Tifa merujuk pada sebuah video wawancara dengan Jokowi di kediamannya. Video berdurasi 4 menit 44 detik itu diunggah oleh kanal YouTube Solo Times dengan judul "Jokowi Sampai Ampun2 Lihat Tingkah Rismon Sianipar Dkk, yang Sampai Selidiki Lokasi KKN-nya!".
Sesuai keterangan dokter Tifa, pada menit tersebut, Jokowi memang menyatakan bahwa dirinya melakukan KKN pada awal tahun 1985.
"KKN di Desa Ketoyan, di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, dicek aja. Tahunnya seinget saya 85 awal," ucap Jokowi dalam video tersebut.
Oleh karena itu, dokter Tifa pun mempertanyakan kebenaran kapan tahun Jokowi melakukan KKN.
"Mana yang benar ini? Akhir tahun 1983? Atau awal tahun 1985? Masa KKN dua kali?" tambah dokter Tifa.
Baca Juga: Sinyal Kuat Bakal Gabung, PSI DKI Dukung Jokowi Gantikan Kaesang Jadi Ketum
Sebagaimana yang diketahui, informasi perihal KKN Jokowi pun sebelumnya telah dibeberkan oleh Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, yang mengatakan bahwa Jokowi melakukan KKN di Boyolali pada 1983.
Saat itu, Dirtipidum Bareskrim Polri juga melampirkan sejumlah foto dokumentasi aktivitas kuliah lapangan milik Jokowi. Mulai dari kuliah lapangan 1 selama satu hari di Banjarrejo-Ngawi pada 1980, kuliah lapangan selama tiga hari di Baturaden dan Cilacap pada 1982, dan inventarisasi hutan selama enam hari di Banjarrejo pada 1982.
Tak hanya itu, dalam cuitan yang sama pun dokter Tifa menyoroti penyakit yang terlihat di wajah Jokowi.
"Btw, Pak Jokowi kenapa vitiligonya makin luas ya, di wajah, leher, tangan? Saya catat dari sejak awal Juni 2025. Gejala fisik: Kulit vitiligo (bercak-bercak putih di wajah, leher, dan permukaan tubuh termasuk tangan), moon face (wajah bengkak dengan kelopak mata bengkak), suara lemah, tubuh ringkih terlihat makin kurus dan jalan melambat, dan warna jari-jemari berubah dan kuku memutih, disebut leukonchya," jelas dokter Tifa.
Dokter Tifa kemudian melanjutkan dengan sekuens.
"Bisa dijelaskan dengan sekuens sebagai berikut: Stres psikososial kronis berat, yang mengakibatkan aktivasi HPA axis + disregulasi imun, menstimulasi munculnya penyakit Autoimun, gangguan endokrin (moon face, kelelahan), terjadi kerusakan jaringan dan organ dengan performa fisiologis menurun. Patomekanisme 6 D, bagaimana organ mulai dari sehat sampai terjadi kerusakan karena Autoimun: Deterioration - Depletion - Dysfunction - Disorder - Disease - Damage. Saya sampaikan ini karena khawatir. Jangan sampai yang bersangkutan percaya bahwa cuma alergi kulit," imbuhnya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar