Model pembinaan militer ini dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengirimkan pemuda bermasalah ke barak militer. Namun, kebijakan tersebut menuai pro dan kontra.
Suara kritis misalnya datang dari sosiolog dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat. Ia menilai kebijakan mengirim pemuda pelaku tawuran ke barak militer belum tentu efektif menekan angka kasus tawuran di Jakarta. Apalagi kebijakan yang sudah diterapkan di Jawa Barat tersebut juga belum bisa dibuktikan sejauh mana efektivitasnya.
“Kemudian karakteristik masyarakat di Jakarta dan Jawa Barat kan berbeda. Jadi lebih baik Pemerintah Provinsi Jakarta membuat program yang lebih spesifik dan inovatif,” jelas Rakhmat kepada Suara.com, Rabu (18/6/2025).
Menurut Rakhmat tawuran di Jakarta merupakan masalah klasik yang telah berulang kali muncul di tiap periode pemerintahan. Ia menekankan perlunya penanganan yang lebih komprehensif bukan bersifat instan atau represif semata.
Alih-alih mengandalkan pendekatan semi-militer, Rakhmat menyarankan Pemrov Jakarta lebih serius memperluas program pemberdayaan pemuda dan masyarakat berbasis komunitas. Sebab ia menilai banyak remaja atau pemuda di Jakarta terlibat tawuran akibat tidak adanya ruang positif untuk menyalurkan energi dan kebutuhan aktualisasi diri.
“Itulah yang menyebabkan lingkungan-lingkungan tersebut rentan,” katanya.
Berita Terkait
-
Dari Jawa Barat ke Jakarta: Efektifkah Barak Militer Redam Tawuran Pemuda?
-
Pesan Dedi Mulyadi untuk Orang Tua Siswa di Jabar: Bikin Surat Tak Akan Pidanakan Guru
-
Protes Kenaikan Tarif PAM Jaya, PSI Ungkap soal Ada Kesalahan Formil di Kepgub DKI
-
KDM: Pembangunan di Jakarta dan Banten Biang Kerok Penderitaan Warga Parung Panjang
-
Prioritaskan Hibah, Era Ridwan Kamil Tinggalkan Utang BPJS Rp300 Miliar, Dedi Mulyadi Geram
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Kubu Nurhadi Protes Keterangan Saksi Berdasar Asumsi di Sidang Tipikor
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum