Suara.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, negara bagian Alaska di Amerika Serikat mengeluarkan peringatan panas (heat advisory). Suhu di Fairbanks tercatat mencapai sekitar 29 derajat Celsius, angka yang sangat tidak lazim bagi wilayah yang selama ini dikenal dengan gletser abadi, balap anjing salju, dan cahaya utara yang memukau.
Kondisi ini menandai perubahan iklim ekstrem yang semakin nyata terjadi di wilayah Arktik, dan dampaknya bisa menjalar jauh hingga ke negara tropis seperti Indonesia.
Alaska Semakin Panas
Rekor suhu tertinggi di ibu kota Anchorage pernah mencapai 32°C pada 4 Juli 2019. Kini, suhu musim dingin pun tak lagi sedingin dulu. Rata-rata suhu Januari di Anchorage mencapai -1,5°C, naik sekitar 7 derajat dari rata-rata normal. Bahkan, ini membuat Anchorage saat musim dingin lebih hangat dibanding kota-kota di bagian selatan AS seperti Indianapolis atau Pittsburgh.
Laporan dari tim Alaska RISA milik NOAA mencatat bahwa dalam lima tahun terakhir, perubahan iklim di kawasan ini terjadi dengan sangat cepat. Suhu yang dulunya jarang melebihi titik beku kini menjadi hal biasa.
Dampaknya Nyata bagi Indonesia
Meskipun terjadi ribuan kilometer dari Indonesia, pemanasan di Alaska merupakan bagian dari perubahan sistemik yang mempengaruhi iklim global. Berikut beberapa dampak yang perlu diwaspadai:
1. Naiknya Muka Air Laut
Pencairan es di Alaska dan kawasan Arktik lainnya berkontribusi langsung terhadap naiknya permukaan laut global. Indonesia sangat rentan terhadap hal ini karena sekitar 60% penduduknya tinggal di wilayah pesisir. Dataran rendah di kota-kota seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya berisiko mengalami banjir rob dan intrusi air laut yang semakin sering.
Baca Juga: Israel Gempur Iran, Bebarapa Tokoh Penting diduga Tewas
2. Cuaca Ekstrem Semakin Intens
Kawasan Arktik yang memanas memengaruhi sirkulasi atmosfer global, yang berdampak pada kestabilan cuaca di daerah tropis. Fenomena seperti El Niño dan La Niña bisa menjadi lebih sering dan lebih kuat, memicu kekeringan parah, hujan ekstrem, dan gagal panen di berbagai wilayah Indonesia.
3. Terancamnya Ekosistem Laut
Kenaikan suhu laut dan konsentrasi CO2 yang tinggi berdampak langsung pada terumbu karang. Indonesia, yang memiliki 18% dari total terumbu karang dunia, menghadapi ancaman serius berupa pemutihan karang (coral bleaching) dan kematian ekosistem laut, yang dapat mengganggu keanekaragaman hayati serta mata pencaharian masyarakat pesisir.
4. Risiko Bencana Iklim yang Meningkat
Menurut INFORM Risk Index 2023, Indonesia berada di peringkat ke-48 dari 191 negara yang paling berisiko terhadap bencana iklim seperti banjir, kekeringan, dan gelombang panas. Semakin tinggi suhu global, semakin sering bencana ini terjadi, dan semakin sulit upaya pemulihannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi