Suara.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, menanggapi soal target Gubernur Pramono Anung yang ingin mengerek besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 hingga ke angka Rp100 triliun.
Ia menyatakan optimisme bahwa angka tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil dicapai dalam waktu dekat.
"Sangat mungkin. Saya optimis. Insya allah," ujar Khoirudin kepada wartawan, Kamis (19/6/2026).
Menurut dia, Pemprov DKI memiliki sejumlah instrumen strategis untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Salah satu yang disorot adalah optimalisasi penarikan retribusi parkir serta penataan jaringan utilitas di wilayah Jakarta yang selama ini dinilai belum maksimal.
Tak hanya itu, Khoirudin juga menyinggung potensi besar dari aset milik daerah yang selama ini tidak dimanfaatkan secara produktif.
"Saat ini banyak aset daerah yang belum dikerjasamakan, yang terbengkalai, yang masih tanah kosong. Sangat banyak. Ini kita ingin memanfaatkan untuk kepentingan bisnis dan sebagainya. Kita kerja samakan, pada akhirnya akan menambah pendapatan," jelasnya.
Selain mengandalkan sumber pendapatan dari dalam, Jakarta juga berpeluang mendapatkan kucuran dana lebih besar dari pemerintah pusat.
Khoirudin menyebutkan adanya potensi peningkatan dana bagi hasil, khususnya dari sektor pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat namun menjadi hak daerah.
Baca Juga: Pramono Anung Akan Tambah 5 Rute Baru Transjabodetabek, Hingga ke Cianjur
"Hak provinsi itu, kalau otonominya di tingkat provinsi seperti Jakarta, itu dapat hak 20 persen dari pajak tertentu yang dipungut oleh pemerintah pusat," ungkapnya.
"Nah, 20 persen ini kan kita harus hitung bersama-sama, duduk bersama-sama, disinkronisasi. Berapa sih sebenarnya angka itu? Karena selama ini kan given. Kita enggak ikut menghitung," tambah Khoirudin.
Sebelumnya, Gubernur Pramono Anung menyatakan bahwa target Rp100 triliun untuk APBD DKI bukan sekadar ambisi kosong.
Dalam forum Jakarta Future Festival yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (15/6), ia menekankan pentingnya peningkatan anggaran tersebut demi mendukung proyek strategis, salah satunya pembangunan giant sea wall.
"APBD Jakarta sekarang ini Rp91 triliun. Mudah-mudahan tahun depan udah bisa di atas Rp100 triliun. Kalau itu bisa dilakukan, maka kami setiap tahun minimum harus spend kurang lebih Rp5 triliun untuk Giant Sea Wall," ujar Pramono.
Untuk menyokong mega proyek tanggul laut sepanjang 19 kilometer itu, Pemprov DKI juga akan mencari sumber pendanaan alternatif.
Berita Terkait
-
Jakarta Siapkan 'BPJS Hewan', Subsidi Pengobatan untuk Hewan Peliharaan Warga Kurang Mampu?
-
Dari Jawa Barat ke Jakarta: Efektifkah Barak Militer Redam Tawuran Pemuda?
-
Pramono Janji Pecat Sopir Jaklingko Ugal-ugalan: Kemarin Keluhan Nunggu Lama, Sekarang Nggak
-
Pramono Anung Ultimatum Pengemplang Pajak di Jakarta: Jangan Berlindung di Balik Ketiak Kekuasaan!
-
Pramono Anung Akan Tambah 5 Rute Baru Transjabodetabek, Hingga ke Cianjur
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah