Suara.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyatakan bahwa jumlah calon murid Sekolah Rakyat (SR) di wilayah setempat masih belum genap 100 orang, lantaran adanya tiga peserta yang mengajukan pengunduran diri.
"Sebenarnya sudah genap 100 siswa tetapi sekarang menjadi 97 siswa, karena kemarin ada yang mengundurkan diri," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang Donny Sandito di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Donny menyebut bahwa alasan pengunduran tiga pelajar itu salah satunya dikarenakan kendala izin dari orang tua.
"Orang tuanya merasa tidak tega karena berpisah anaknya yang tinggal di asrama," ucapnya.
Pihaknya pun sebenarnya sudah mencoba membujuk kepada orang tua calon pelajar SR agar bisa memberikan izin bagi anaknya untuk menempuh program pendidikan dengan sistem asrama itu.
Namun, pihaknya tak bisa memaksakan kehendak orang tua untuk melepaskan anaknya bersekolah di Sekolah Rakyat yang ditempatkan di Gedung Politeknik Kota Malang (Poltekom) di Jalan Raya Tlogowaru, Kecakatan Kedungkandang.
Selain persoalan izin orang tua, susutnya jumlah pelajar SR di Kota Malang juga dikarenakan adanya salah seorang calon murid yang memilih untuk menempuh pendidikan pesantren.
"Ada juga alasannya itu karena sudah diterima di pondok pesantren terkenal lewat jalur beasiswa," ujarnya.
Para pelajar yang mengundurkan diri itu adalah calon siswa di Sekolah Rakyat untuk jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP).
Baca Juga: Koar-koar Ijazah Palsu, Roy Suryo Ternyata Pendukung Jokowi: Memang Top, Beliau Pintar!
Jumlah di dalam satu rombongan belajar (rombel) pada SR jenjang SMP di Kota Malang, yakni sebanyak 100 siswa.
Ketentuannya adalah dari 100 siswa itu akan dibagi ke dalam empat kelas dengan jumlah masing-masing 25 pelajar.
Ia menyatakan telah meminta kepada jajarannya untuk melakukan pemetaan ulang agar jumlah pelajar SR bisa genap 100 pelajar. Calon siswa Sekolah Rakyat berasal dari desil 1 dan 2 di dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Iya teman-teman masih mengusahakan itu," ujar dia.
Berita Terkait
-
Koar-koar Ijazah Palsu, Roy Suryo Ternyata Pendukung Jokowi: Memang Top, Beliau Pintar!
-
Berseteru saat Pimpin GAM, Prabowo Ungkap Jurus Taklukan Muzakir Manaf: Mantan Musuh Kini Bersatu
-
Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
-
Bisa Picu Konflik di Raja Ampat, Senantor Papua: Jangan Adu Domba Kita Cuma Gara-gara Tambang!
-
Fakta IUP Raja Ampat Belum Dicabut, Senator Papua Sentil Bahlil: Mau Dibawa ke Mana Negara Ini?
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik