Hal ini menimbulkan perdebatan di kalangan anggota parlemen dan pakar hukum mengenai sejauh mana kewenangan presiden dalam situasi seperti ini.
Tindakan serupa di masa lalu, seperti pembunuhan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani pada 2020, dibenarkan atas dasar kepentingan nasional.
Namun, seperti yang ditunjukkan Casten, interpretasi hukum semacam ini sangat abu-abu.
Casten menyimpulkan pandangannya dengan menyatakan bahwa dirinya terbuka terhadap gagasan bahwa AS harus menyerang Iran.
"Tetapi saya tidak terbuka terhadap gagasan bahwa Kongres menyerahkan semua kewenangan kepada cabang eksekutif. Tidak peduli berapa banyak penjilat di GOP yang berpendapat sebaliknya," ungkapnya.
Senada dengan Casten, Anggota Kongres Alexandria Ocasio-Cortez (D-NY) juga menyerukan ancaman pemakzulan.
"Dia (Trump) secara impulsif mengambil risiko melancarkan perang yang mungkin akan menjerat kita selama beberapa generasi. Ini jelas dan mutlak merupakan alasan untuk pemakzulan," ujarnya di media sosial.
Kritik terhadap tindakan Trump ini tidak hanya datang dari kubu Demokrat.
Anggota DPR dari Partai Republik, Thomas Massie, juga menyatakan bahwa dia menganggap tindakan tersebut tidak konstitusional, meskipun tidak secara langsung menyerukan konsekuensi.
Baca Juga: Viral Video Warga Israel Tolak Tetangga Masuk Bunker saat Serangan Rudal, Warganet Geram!
Serangan ke Iran ini bukanlah tanpa latar belakang. Beberapa minggu sebelumnya, spekulasi telah beredar luas mengenai kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Israel-Iran.
Israel sendiri telah berulang kali mendesak sang Paman Sam untuk membantu mereka.
AS diminta untuk menggunakan pesawat penghancur bunker guna menghancurkan situs-situs bawah tanah yang mereka klaim digunakan untuk pengayaan uranium dan pengembangan senjata nuklir.
Awalnya, Amerika Serikat menolak permintaan tersebut. Namun, Trump tiba-tiba memerintahkan serangan.
Hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa Kongres akan mengambil langkah resmi untuk memakzulkan Trump.
Namun, eskalasi situasi ini dipastikan akan menjadi ujian berat bagi stabilitas politik AS dan hubungannya dengan Timur Tengah.
Tag
Berita Terkait
-
Di Balik Perang Iran-Israel: Retaknya Solidaritas Islam Akibat Api Sektarianisme Syiah-Sunni
-
Amerika Serikat Gempur Situs Nuklir Iran, Bumi di Ambang Perang Dunia Ketiga?
-
Lagu Boom Boom Tel Aviv Muncul di Tengah Perang Iran dan Israel, Langsung Viral
-
Lari dari Rudal Iran, Warga Israel Disambut Seruan Pro-Palestina di Siprus
-
Donald Trump Bombardir Situs Nuklir Iran, Kongres AS Murka: 'Serangan Tanpa Izin'
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!