Suara.com - Nama Beathor Suryadi mencuat setelah ia mengklaim bahwa ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi dibuat di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Pernyataan kontroversial ini memicu polemik di media sosial dan menjadi sorotan publik.
Siapakah sebenarnya Beathor Suryadi, dan apa motif di balik klaimnya?
Beathor Suryadi adalah seorang aktivis dan pengacara yang kerap terlibat dalam kasus-kasus politik dan hukum. Dia memiliki nama lengkap Bambang “Beathor” Suryadi.
Dari beberapa informasi yang didapat, Beathor saat masih sebagai mahasiswa di Universitas Pancasila pada 1980-an adalah sosok kritis terhadap rezim Orde Baru di bawah Soeharto.
Sebagai sosok kritis nan vokal, Beathor juga sempat merasakan jeruji besi tahanan atas tuduhan menyebarkan selebaran subversif.
Dalam dunia politik, Beathor merupakan salah satu pendiri Relawan Penggerak Demokrasi (REPDEM), sebuah sayap dari PDI Perjuangan, dan pernah duduk sebagai anggota DPRD Lampung serta DPR RI menggantikan almarhum Taufik Kiemas.
Sikapnya yang kritis dan vokal menjadikan 'label' sosok kontroversial melekat pada dirinya. Seperti baru-baru ini ia mencuri perhatian publik dengan pernyataannya yang menyebut ijazah Jokowi dibuat di Pasar Pramuka jelang Pilgub DKI Jakarta pada 2012 silam.
Dalam sebuah diskusi publik yang rekamannya dengan cepat menyebar di media sosial, Beathor dengan penuh percaya diri melemparkan narasi yang kembali mempertanyakan validitas dokumen akademis milik Jokowi.
Tak tanggung-tanggung, ia menyebut bahwa ijazah sarjana (S1) Jokowi tidaklah dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), melainkan dibuat di salah satu lokasi yang terkenal sebagai pusat percetakan di Jakarta, Pasar Pramuka.
Baca Juga: Blak-blakan Roy Suryo Akui Cari-cari Kesalahan Jokowi: Yang Hilang Itu Etika
Tudingan ini sontak menjadi bahan perbincangan panas, membangkitkan kembali memori publik pada gugatan hukum yang pernah dilayangkan beberapa tahun silam. Pernyataan Beathor ini bukan sekadar bisik-bisik, melainkan sebuah klaim terbuka yang menantang fakta yang telah mapan.
"Saya ini aktivis, saya tahu betul jejak rekamnya. Soal ijazah itu, saya berani bilang itu dibuatnya di Pasar Pramuka, bukan di UGM. Silakan cek saja, datanya tidak akan pernah konsisten," ujar Beathor Suryadi dalam sebuah forum diskusi di Jakarta, (22/6/2025).
Pernyataan ini langsung mengingatkan publik pada kasus yang dipopulerkan oleh Bambang Tri Mulyono, penulis buku "Jokowi Undercover", yang pada 2022 lalu menggugat Jokowi atas tuduhan penggunaan ijazah palsu.
Gugatan tersebut sempat menyita perhatian nasional, memaksa berbagai pihak untuk turun tangan memberikan penjelasan, sebelum akhirnya gugatan itu dicabut sendiri oleh penggugat dan kasusnya dihentikan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Namun, tudingan yang kembali dilontarkan oleh Beathor ini berhadapan langsung dengan bantahan keras dan bukti-bukti yang telah dipaparkan oleh pihak yang paling berwenang untuk memverifikasi keaslian ijazah tersebut, yakni Universitas Gadjah Mada.
Jauh sebelum Beathor kembali mengangkat isu ini, pihak UGM telah memberikan pernyataan resmi yang sangat jelas dan tidak multitafsir. Pihak rektorat menegaskan bahwa berdasarkan arsip dan dokumentasi yang mereka miliki, Ir. Joko Widodo adalah alumnus sah dari Fakultas Kehutanan UGM. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Rektor UGM untuk memadamkan polemik yang saat itu sedang berkobar.
"Atas data dan informasi yang kami miliki, dan terdokumentasi dengan baik, kami meyakini mengenai keaslian ijazah sarjana (S1) Ir. Joko Widodo dan yang bersangkutan benar-benar lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada," tegas Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dalam konferensi pers resmi di Yogyakarta.
Klarifikasi dari UGM tersebut diperkuat dengan bukti-bukti lain, termasuk foto-foto wisuda dan kesaksian dari teman-teman seangkatannya yang menegaskan bahwa Jokowi memang berkuliah dan lulus dari universitas terkemuka tersebut.
Berita Terkait
-
Blak-blakan Roy Suryo Akui Cari-cari Kesalahan Jokowi: Yang Hilang Itu Etika
-
Koar-koar Ijazah Palsu, Roy Suryo Ternyata Pendukung Jokowi: Memang Top, Beliau Pintar!
-
Jejak Kontroversial Pasar Pramuka, Dari 'Pasar Skripsi' hingga Terseret Isu Ijazah Jokowi
-
Geger Ijazah Jokowi, Benarkah Dicetak di Pasar Pramuka?
-
Ada yang Janggal, Dokter Tifa Pertanyakan Keaslian Map Wisuda Jokowi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Ribuan Siswa Keracunan, FKBI Nilai Program MNG Telah Langgar Hak Konsumen Anak
-
Negara Bobol Rp17 Triliun! Pemerintah Akui 45% Bansos PKH dan Sembako Dinikmati Orang Tak Berhak
-
Tewasnya Bocah 8 Tahun di Penjaringan Jakut Misterius, Polisi Ungkap Fakta Ibu Kos dan TKP Lantai 3
-
Anak-Anak Keracunan, Belatung Ditemukan, Mengapa Program MBG Tak Juga Dihentikan?
-
Meski Berakhir Damai, Danpuspom TNI Pastikan Penyidikan Prajurit Pemukul Ojol Terus Berjalan
-
Dipecat Sebagai Anggota DPRD Gorontolo, Wahyudin Moridu Siap Jadi Sopir Lagi
-
Kapolri Bentuk Tim Khusus 52 Jenderal untuk Reformasi Polri, Bongkar Pasang Besar-besaran Dimulai?
-
Khitanan Anak Kades di Bogor Bikin Geger! Mewahnya Kebangetan, Jalan Ditutup
-
Banyak Siswa Keracunan MBG, FKBI Menuntut Adanya Skema Ganti Rugi dan Pemulihan Korban
-
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri Libatkan Puluhan Jenderal, Berikut Daftarnya!